Wabah Covid-19 atau yang biasa disebut dengan Virus Corona yang sedang melanda belahan dunia dan menyerang diberbagai negara ini telah mengguncangkan dunia. Tidak memandang siapa dan darimana kita berasal, miskin atau kaya, anak-anak ataupun orang tua, wabah ini bisa meyerang siapa saja. Bahkan negara yang terbilang negara terbersih di Eropa saja terserang wabah ini, yaitu negara Italia.
Maraknya penyebaran Virus Corona ini telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Perubahan yang terjadi antara lain, cara berkomunikasi, cara berpikir, dan cara berperilaku manusia. Perubahan sosial ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui digitalisasi yang tanpa kita sadari sudah merealisasikannya.
Menurut Stephen W. Littlejohn dalam bukunya Theories of Human Communication (Sendjaja, 2014), terdapat tiga pendekatan dalam berkomunikasi antarmanusia.
Yang pertama adalah pendekatan scientific (ilmiah-empiris). Umumnya pendekatan ini berlaku dikalangan ahli ilmu eksakta. Cara pandang yang menekankan unsur objektivitas dan pemisahan antara objek yang ingin diketahui dan diteliti serta subjek pelaku atau pengamat.
Yang kedua ada pendekatan Humanistic (Humaniora Interpretatif). Cara pandang pendekatan ini dengan mengasosiakan prinsip subjektivitas. Manusia mengamati sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang-orang di lingkungannya.
Yang ketiga adalah pendekatan Social Sciences (ilmu sosial). Merupakan gabungan antara pendekatan scientific dan humanistic dimana studi objeknya adalah adalah kehidupan manusia, termasuk di dalamnya memahami tingkahlaku manusia.
Tampak jelas bahwa manusia membutuhkan kesempatan secara langsung untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan disekitarnya. Disinilah terlihat kondisi pandemic Corona jauh dari ideal hubungan manusia secara humanis.
Penerapan Social Distancing setelah adanya Virus Corona ini membuat semua orang merasa bosan hanya beraktivitas dirumah saja. Tetapi dengan adanya Smart Phone kita tetap bisa bersosialisasi lewat berbagai media-media yang disediakan oleh Smart Phone. Media-media tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran, media interaksi, media pembelajaran dan media hiburan. Media yang dimaksud yang digunakan tanpa melakukan kontak fisik diantaranya Tik Tok, Twitter, Facebook, Instagram, Whatsapp dan banyak lagi media-media lainnya yang bisa digunakan agar tidak merasa bosan berada dirumah.
Program social distancing ini dilakukan guna mengurangi penyebaran virus corona yang lebih meluas dengan cara pembatasan penggunaan fasilitas umum dan menjaga jarak interaksi. Masyarakat diminta berdiam diri dirumah dengan melakukan belajar dari rumah bagi pelajar, bekerja dirumah, dan tidak melakukan aktivitas ke tempat-tempat keramaian guna memutuskan rantai penyebaran yang kian bertambah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H