1. Power Of Z(ё) ERA
Gen Z atau milenial (generasi digital) lahir ketika internet sudah mulai mewabah. Perbedaan Gen Z dengan generasi-generasi sebelumnya adalah mulai bergesernya sumber informasi yang awalnya menggunakan televisi dan media cetak menjadi situs-situs internet (search engine). Hal itu juga didukung dengan eksistensi Gen Z di sosial media sebagai creator sekaligus media komunikasi. Dampak eksistensi dalam social media mengakibatkan minat kerja mereka cenderung pada entrepreneur akibat kurangnya etika sosial yang dimiliki.
Karakter yang dimiliki generasi ini tentunya memiliki sisi positif dan negatif. Sebagai bentuk negatifnya, yaitu mereka cenderung berpusat pada diri sendiri, terbiasa dengan musik keras, kurang dalam leadership, inisiatif, motivasi, serta komitmen. Eitss, jangan khawatir, karena generasi ini memiliki "power" tersendiri yaitu multitasking atau serba bias sehingga lebih cepat terjun ke dunia kerja. Pola pikir yang jauh lebih global menjadikan orang-orang menyebut Gen Z adalah generasi paling terdidik sejauh ini.
2. HAVE YOU DONE ?
Pada masa sekarang, Gen Z memiliki kedudukan penting dalam bermasyarakat yaitu sebagai remaja. Mayoritas orang menganggap masa remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami proses pencarian jati diri (krisis identitas). Namun, menurut sebuah penelitian bertajuk Debunking the Myths of Adolescence menyebutkan bahwa hanya 20% remaja yang mengalami krisis identitas. Dalam bahasa Arab sendiri, pemuda dikenal dengan istilah "syabab" yang mengandung pengertian tawwaqud (menyala-nyala). Pengertian tersebut menunjukkan bahwa para pemuda merupakan sosok dengan semangat berkobar dalam beridealisme memperjuangkan cita-citanya. Akan tetapi semangat tersebut juga harus diiringi dengan kecakapan berpikir berdasarkan shahih agama (mukallaf) sekaligus kematangan mental. Salah satu tanda aqil-baligh yaitu kemampuan membelanjakan harta yang baik dan bertanggung jawab. Tujuannya adalah untuk menghindari sifat hedonism.
3. THE MIRROR OF YOURSELF
Bagi para remaja, kata "idola" merupakan hal yang terdengar biasa bagi kebanyakan orang. Biasanya seseorang mencari idola yang dapat mewakili perasaan, pendapat, keinginan, dan cita-citanya. Akan tetapi, banyak remaja yang terlalu fanatik kepada idolanya sehingga meniru semua kelakuannya baik benar maupun yang salah (copycat suicide). Hal tersebut bisa jadi berbahaya ketika idola bersikap buruk sehingga dapat mengakibatkan gangguan psikologis, penurunan motivasi pada penggemarnya. Sosok yang pantas didolakan adalah Rasulullah SAW. seperti yang tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat ke-21. "Agama jangan disalah tafsirkan juga, karena agama itu dinamis perkembangannya mengikuti zaman." Generasi zaman sekarang dengan teknologi yang jauh berkembang pesat, seharusnya lebih pandai dalam mengoptimalkannya untuk berdakwah. Jika kita menengok ke belakang, maka akan didapati bahwa semangat dalam mensyiarkan Islam perlahan luntur dari masa ke masa.
Beberapa kisah para pemuda tangguh muslim yang memiliki sifat patriot dan daya juang yang tinggi dalam menegakkan kebenaran :
- Muhammad Al - Fatih
Pemuda berusia 21 tahun yang berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel yang dijuluki sebagai panglima perang terbaik. Sosok pemimpin militer yang mempunyai proyek raksasa yaitu, memindahkan negara islamnya kebarisan imperium-imperium romawi. Pada usianya yang masih belia Sultan Muhammad Al-Fatih mampu menguasai ilmu pengetahuan, matematika, dan 6 bahasa asing.
- Zaid bin Tsabit
Ia adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dipercaya penuh menjadi penulis wahyu (Al Qur’an) dan surat-surat Nabi. Kisahnya bermula ketika Zaid muda masih berumur 11 tahun dan bertemu Rasulullah kala berhijrah ke Madinah.Keberanian dan kecerdasannya terus berkembang seiring umur bertambah. Ia dianggap sebagai orang yang memiliki pemahaman di bidang kehakiman, fatwa, qira’ah dan fara’idh.
- Thalhah bin Ubaidillah
Sahabat nabi yang menjadi pahlawan di Perang Uhud menjadi tameng untuk Rasulullah. Sejarah mengatakan bahwa hujan panah semua mengarah kepada Rasulullah saw. Ketika Tahlah bin Ubaidillah mengetahui bahwa Nabi saw. menjadi incaran sasaran panah orang kafir, ia melompat dan merangkul Nabi dengan tangan kirinya sedang tangan kanannya diacungkan dengan pedang.
Abu Bakar As-Shiddiq menghitung sekitar ada 70 panah yang menancap di tubuh Thalhah dan jari tanganya sampai putus.
- Muḥammad bin Musa Al-Khawarizmi
Seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Salah satu temuan terbesar Al-Khawarizmi yang masih digunakan sampai sekarang ialah konsep aljabar, aritmatika, dan logaritma dalam matematika. Berkat temuannya itu, ia dijuluki sebagai Bapak Aljabar.
- Abu Ali Husain bin Abdullah (Ibnu Sina)
Pangeran Para Dokter, sejak kecil Ibnu Sina telah menunjukkan perhatiannya terhadap berbagai bidang ilmu, mulai dari ilmu falsafat, imu agama, hingga akhirnya ia menekuni ilmu kedokteran lebih dalam lagi. Di usianya yang ke-16 tahun, Ibnu Sina berhasil meraih gelar dokter ahli. Karya Ibnu Sina yang paling terkenal adalah Qanun fi Thib, yang menjadi rujukan ilmu kedokteran selama berabad-abad.
Dari kisah-kisah pemuda hebat di atas menunjukkan bahwa semakin berkembangnya zaman secara tidak sadar terjadi banyaknya perang ideologi yang mengakibatkan krisisnya keimanan pada para kaula mudanya. Hal tersebut jugalah yang sedang terjadi pada generasi muda kita. Lalu pertanyaan besarnya adalah apakah siklus itu akan terus berlanjut? So, WHO'S THE NEXT GENERATION?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H