Manusia itu, dia sok pintar.
Dia sok jago matematika.
Dia menghitung-hitung.
Dia gunakan logikanya yang sudah diasahnya sedari kecil.
Hingga dihasilkan nilai-nilai yang membuatnya merasa benar.
Padahal kenyataannya tidak selalu demikian.
Pernahkan Anda melihat lautan yang begitu luas? Berapa banyak air yang terhampar di belantara lautan itu?
Kemudian Anda coba masukan sebuah jari Anda kedalam air di lautan itu. Lalu Anda angkat jari Anda kembali, lihat ada beberapa air yang menetes dari jari yang diangkat. Dan sebagian ada yang masih menempel di jari Anda.
Air yang masih menempel di jari Anda itulah kita. Itulah logika kita yang kita bangga-banggakan ini. Sedangkan hamparan air di lautan sejauh mata memandang itulah “logika Allah swt”.
Logika manusia terlalu kecil dan terlalu sempit untuk memahami logika kehidupan yang ditetapkan oleh Allah yang terlampau besar. Maka kadang ada istilah “tidak masuk akal”, ya memang benar, memang akal kita ini terlalu sempit.
Banyak sekali hal-hal dalam hidup ini yang jelas-jelas logika kita tak akan bisa memahaminya.