Lihat ke Halaman Asli

Dinar Alyd N.F.

Mahasiswa Universitas Airlangga

Menghalau Rindu: Strategi Mahasiswa Baru Menghadapi Homesickness

Diperbarui: 10 Oktober 2024   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Setelah menempuh masa SMA dan memulai dunia perkuliahan adalah hal yang membutuhkan banyak adaptasi dengan lingkungan yang jelas-jelas berbeda. Banyak harapan dan tantangan baru yang akan dirasakan oleh mahasiswa baru. Bagi sebagian mahasiswa baru, peralihan kehidupan dari rumah ke lingkungan kampus menimbulkan berbagai emosi, salah satunya adalah rindu rumah atau yang saat ini terkenal dengan sebutan "homesick ." Walaupun perasaan ini memang menjadi hal umum yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa baru dalam penyesuaian lingkungan baru, namun perasaan homesick dapat berdampak terhadap kesehatan mental dan prestasi akademik mahasiswa.

Penyebab Homesickness

Perubahan lingkungan yang berbeda dari yang semula dijalani menjadi salah satu penyebab utama faktor yang memicu perasaan homesick bagi mahasiswa baru. Mahasiswa yang pada mulanya selalu dalam kenyamanan rumah kini harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan dituntut untuk melakukan semua kegiatan secara mandiri, mulai dari menejemen waktu hingga berinteraksi untuk menjalin ikatan sosial dengan orang-orang yang baru mereka temui. Ditambah juga, tekanan dan tuntutan akademik yang lebih tinggi menyebabkan perasaan semakin memburuk sehingga memicu timbulnya perasaan homesickness.

Homesickness ditandai dengan pikiran yang terus tertuju kepada keaadaan rumah sebelumnya dan keluarga, rasa rindu akan kehangatan dan kenyamanan yang ada di rumah, hingga mengundang emosi negatif lainnya (Yusrina et al., 2023). Dengan terus-terusan memikirkan hal yang membuat perasaan semakin memburuk, hal ini akan membuat psikologis mahasiswa menjadi tertekan.

Dampak Homesickness

Ketika mahasiswa tinggal jauh dari rumah, mereka seringkali dihinggapi perasaan homesickness. Apabila perasaan ini terus-menerus hadir, homesickness dapat berdampak negatif dalam kegiatan akademik mahasiswa dan stress yang mempengaruhi nafsu makan, gangguan tidur, badan yang cepat lelah, axienty, dan sakit kepala.  

Munculnya perasaan homesickness pada mahasiswa memunculkan pengaruh negatif dalam kegiatan yang dijalani dalam keseharian. Apabila perasaan homesickness terjadi secara berkelanjutan, mahasiswa akan mengalami perasaan yang sangat menyakitkan yang mengganggu psikologis (Carrillo-Higueras & Walton, 2024).

Tips Mengatasi Homesickness

Berikut dalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan homesick:

  • Membangun Jaringan sosial: Mencari teman baru di lingkungan kampus dapat mengurangi perasaan kesepian dan memiliki tempat bercerita disaat perasaan kurang baik. Jejaring sosial juga dapat dibangun dengan mengikuti beberapa kegiatan yang ada di kampus ataupun organisasi yang sesuai dengan minat yang dimiliki sehingga menimbulkan perasaan yang nyaman saat menjalani kegiatan dan lupa akan perasaan kesepian yang dialami,
  • Menjaga Komunikasi: Menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman akan memberikan dukungan emosional yang baik. Dengan perkembangan teknologi, kita dapat lebih mudah dalam akses komunikasi meskipun adanya keterbatasan jarak.
  • Membuat Jadwal Harian: Membuat daftar rencana harian yang positif seperti olahraga, mengembangkan hobi, atau jalan-jalan untuk lebih mengenal lingkungan baru, membantu mengalihkan perhatian agar tidak terlalu terfokus dalam perasaan sedih dan kesepian.
  • Manajemen Waktu: Membuat jadwal harian yang seimbang antara belajar, bersosialisasi, dan istirahat dapat membantu mengurangi rasa stres. Pengelolaan waktu yang baik dan efektif menimbulkan rasa tanggungjawab sehingga mengurangi kecemasan.

Homesick memang bagian perjalanan yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa baru. Dengan memahami penyebab, dampak, menyusun serta menerapkan strategi untuk mengatasinya, mahasiswa akan lebih mudah menyesuaikan diri di lingkungan baru. Menjaga kesehatan fisik maupun mental sangat penting bagi mahasiswa agar pengetahuan, pengalaman, dan pertumbuhan yang didapatkan selama menempuh dunia perkuliahan menjadi waktu yang bermakna dan penuh dengan memori yang membahagiakan.

Melalui dukungan dari lingkungan sekitar dan langkah-langkah proaktif, perasaan homesick dapat dikelola, sehingga mahasiswa dapat lebih fokus pada pembelajaran dan mendapat pengalaman berharga selama menempuh masa studi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline