Dunia perencanaan wilayah dan kota sangat erat kaitannya dengan analisis kondisi suatu wilayah. Perencanaan wilayah layaknya menjadi salah satu evaluasi pembangunan yang terjadi di negri ini serta menjadi cikal dari pembangunan yang akan terjadi.
Dalam merencanakan sebuah wilayah, seorang planner atau pihak terkait tak hanya merencanakan dengan melihat kondisi wilayah saja meskipun hal itu hal dasar yang harus yang dilakukan apabila akan merencanaan suatu wilayah.
Namun data-data dari kondisi eksisting ini nantinya akan diolah menjadi beberapa analisis yang dimana analisis-analisis ini akan mempermudah untuk mencetuskan apa saja yang akan dilakukan untuk pembangunan sebuah wilayah.
Dan lagi berpaku pada data yang telah dianalisis tersebut nantinya dapat ditarik potesi dan masalah yang kian dihadapi oleh suatu wilayah sehingga perencanaan ini nantinya diharapkan dapat terealisasi dengan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan wilayah. COntoh dari dokumen perencanaan wilayah ini misalnya adalah RTRW, RDTR dan RTBL
Salah satu cara yang digunakan untuk mempermudah perencanaan adalah dengan menggunakan pemetaan. Hadirnya GIS (Geography Information System) ini dinilai sangat membantu bagi perencanaan wilayah dan bagi masyarakat umum untuk mengetahui mengenai pemetaan dari daerahnya sendiri. GIS sendiri merupakan sebuah sistem yang didalamnya menyimpan beberapa database mengenai informasi spasial.
Sistem ini terdiri atas tiga komponen, yaitu manusia, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Sebuah Sistem tidak mungkin tercipta atau berjalan apabila tidak ada yang menciptakan atau mengendalikannya, maka dari itu manusia termasuk dalam komponen pada sistem ini.
Kemudian terdapat komponen perangkat keras (hardware) yang mana dapa diartikan sebagai alat yang digunakan oleh manusia untuk mengoperasikan atau menciptakan sistem ini. Dalam hal ini alat yang dimaksud ialah komputer atau laptop. Selanjutnya ialah perangkat lunak (software) yang dapat diartikan sebagai aplikasi yang terpasar dalam hardware.
Untuk mengelola data menjadi sebuah sistem spasial pasti membutuhkan bantuan dari aplikasi yang dapat mengconvert kepingan-kepingan data menjadi sebuah informasi spasial yang utuh dan mudah dipahami, contohnya adalah berupa peta. Pembuatan peta tidak serta merta dari manusianya saja namun juga perlu adanya hardware dan software seperti yang bisanya digunakan ialah ArcGIS.
Contok pengaplikasian dari GIS dalam perencanaan suatu wilayah ini ialah dengan pemetaan. Pada dokumen-dokumen tata ruang seperti RTRW, RDTR dan RTBL terlebih berupa materi teknisnya pasti terdapat peta-peta tentang analisisnya seperti peta jaringan jalan, peta guna lahan dan lain-lain.
Namun materi teknis ini biasanya tidak didapat diakses oleh umum dan hanya perdanya saja yang dapat diakses oleh masyarakat. Maka dari itu penyaluran infomasi mengenai peta ini dapat dilakukan secara online sehingga masyarakat dapat mengetahui kondisi wilayahnya dalam bentuk informasi geospasial.
Juga pemberlakukan open acces mengenai peta ini juga akan memudahkan masyarakat apabila hendak menggunakan lahan di daerah tersebut. Salah satu daerah yang menerapkan akses peta dokumen tata ruang ialah di Kabupaten Bandung.