Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Dialektika Hegel dalam Fenomena Collage Brawl di Era Media Sosial

Diperbarui: 18 November 2023   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tokoh filsafat yang dikenal sebagai pionir pemikiran mendalam dan kompleks dalam dunia filsafat adalah Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Salah satu konsep sentral dalam pemikirannya adalah dialektika, suatu pendekatan yang melihat konflik dan pertentangan sebagai kekuatan yang mendorong perubahan dan perkembangan. Dialektika Hegelian tidak hanya merupakan konsep filosofis, tetapi juga metode untuk memahami bagaimana ide dan kontradiksi saling berinteraksi, berkembang, dan menghasilkan sintesis baru.

Asal mula dialektika Hegelian dapat ditarik dari pemikiran filosofis sebelumnya, seperti Fichte yang mengusung idealisme subjektif dan Schelling yang menganut idealisme absolut. Hegel memandang keduanya sebagai "tesis" dan "antitesis" yang perlu diatasi melalui pengembangan konsep "sintesis". Dialektika, yang berasal dari kata Yunani yang artinya "berargumen", merupakan aktivitas untuk meningkatkan kesadaran diri dari pikiran dengan memberikan tempat yang tepat pada semua objek pemikiran dalam keseluruhan secara rasional.

Hegel percaya bahwa objek yang tampaknya independen pada akhirnya harus diubah menjadi keseluruhan dalam pikiran. Dialektika diidentifikasi dengan sejarah yang berkembang seiring waktu, sebuah gerakan mirip irama Waltz dari tesis ke antitesis dan menuju sintesis, yang setiap langkahnya merupakan tahap yang lebih tinggi dalam perkembangan diri yang mutlak. Proses dialektika terdiri dari tiga fase: tesis, antitesis, dan sintesis. Sintesis mengandung tiga arti, yaitu mengesampingkan, merawat atau menyimpan, dan ditempatkan pada dataran yang lebih tinggi.

Sebagai contoh konkret, kita dapat mengambil fenomena permainan "Collage Brawl" yang menjadi viral di TikTok. Meskipun permainan ini menawarkan keberagaman karakter dan kemampuan yang unik, popularitasnya diiringi oleh kontroversi karena kontennya yang dianggap meresahkan. Banyak warganet menyuarakan keprihatinan terkait kekerasan, unsur seksual, dan potensi risiko keamanan data karena permainan ini tersedia di situs pihak ketiga.

Dalam kesimpulan, perbincangan di media sosial terkait "Collage Brawl" mencerminkan kompleksitas hubungan antara popularitas permainan, keamanan kontennya, dan respon masyarakat. Terdapat upaya bersama untuk menciptakan pengalaman permainan yang aman dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline