Lihat ke Halaman Asli

Dina Kusumaningrum

Alumni UIN Syarifhidayatullah

Jomblo yang Mudah Sensitif

Diperbarui: 9 Agustus 2016   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kaum lajang atau yang lebih dikenal masyarakat luas dengan sebutan jomblo bisa saja harap-harap cemas melihat usianya yang mendekati 30 apalagi lebih dari itu. Ditambah seangkatannya yang sudah melepas masa lajang dan ada yang sudah memiliki buah hati. Kuping rasanya terbakar karena mendengar cerita-cerita bahagia tentang kehidupan rumah tangga. Itulah yang dialami rekan-rekan saya.

Bahkan karena status tersebut para jomblo mudah sensitif marah-marah tidak karuan tanpa alasan yang pasti.  Mungkin itu persepsi saya saja karena nenek-nenek juga suka meluapkan emosinya terhadap cucunya. Artinya pembawaan seseorang bisa marah-marah entah itu masih jomblo ataupun sudah menikah.  

Menurut teman yang juga menempuh jurusan Psikologi di universitas ternama mengatakan ada faktor yang membuat seseorang menjadi kelamaan lajang. Seperti selektif memilih kriteria ataupun lebih memilih karir dibanding urusan percintaan. Selain itu ada juga rasa trauma yang mendalam karena masalah perceraian yang dihadapi oleh orang tuanya. 

Tenang jangan takut jika hingga kini masih menyandang status jomblo seperti yang dipopulerkan penyanyi jebolan Indonesian Idol Kunto Adji. Sudah terlalu lama sendiri sudah terlalu lama aku masih sendiri. Tak ada teman yang menemani rasanya. Sudah terlalu lama sendiri sudah terlalu lama aku sibuk sendiri.

Tak seperti lagunya Kunto Adji pun kini sudah menikah. Manusia diciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. Jadi tidak usah khawatir terlalu lama sendiri. Pokoknya Tuhan Yang Maha Esa memberikan rencana yang indah bagi kaumnya. Indah pada waktunya. Namun, balik lagi ke diri sendiri jangan terburu-buru untuk menikah karena teman-teman dekat sudah menikah. Perlahan namun pasti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline