Lihat ke Halaman Asli

Dina Nur

Mahasiswa

Linguistik Umum: Morfologi sebagai Ilmu Bahasa

Diperbarui: 21 Desember 2022   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Linguistik umum adalah linguistik yang memelajari kaidah-kaidah bahasa secara umum, bukan bahasa tertentu.
Morfologi adalah salah satu cabang linguistik atau ilmu bahasa yang menyelidiki seluk-beluk struktur internal kata dan pengaruh perubahan struktur tersebut terhadap arti dan golongan kata.Struktur internal kata terdiri dari satuan-satuan gramatik terkecil yang disebut morfem. Oleh karena itu, objek kajian terbesar dalam morfologi ialah kata, sedangkan objek kajian terkecilnya adalah morfem.


Proses Morfologi

Proses morfologi adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Dalam Bahasa Indonesia, terdapat tiga proses morfologik yaitu proses pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan (reduplikasi), dan proses pemajemukan (pemajemukan).

Macam-Macam Proses Morfologi

A. Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi terdiri atas:
1. prefiks (ber-, me-, pe-, per-, di-, ter-, ke-, se-
2. sufiks (--kan, --an, --i),
3. infiks (--el-, -em-, -er-),
4. konfiks (ber-kan, ber-an, per-kan, per-an, per-i, pe-an, di-kan, di-i, me-kan, me-i, ter-kan, ter-i, ke-an), dan
5. simulfiks (memper-kan, memper-i, diper-kan, diper-i).

B. Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia
Contoh:

1. Keras+kepala = keras kepala
2. Kamar+mandi = kamar mandi
3. Mata+pelajaran = mata pelajaran
4. Kumis+kucing = kumis kucing

Kumis kucing dalam arti 'sejenis tanaman' adalah kata majemuk, tetapi kumis kucing dalam arti 'kumis dari seekor kucing' bukanlah kata majemuk. Pokok kata (tidak bisa diartikan jika sendiri), tetapi setelah bergabung kemudian memunyai arti sendiri disebut pemajemukan.

C. Pengulangan (Reduplikasi)
Redupliksai adalah pengulangan satuan gramatik, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
Misalnya, rumah-rumah dari bentuk dasar rumah. Setiap kata ulang sudah pasti memilki bentuk dasar. Kata-kata seperti sia-sia, mondar- mandir, dan lainnya tidak dapat digolongkan kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline