Di zaman sekarang di mana teknologi yang kita gunakan semakin canggih, salah satunya adalah handphone, kita selalu berdampingan dengan handphone maupun alat teknologi lainnya, handphone membantu kita di dalam kehidupan sehari-hari kita salah satunya membantu kita dalam berinteraksi sosial.
Media sosial adalah kata yang sudah tidak asing kita dengar, dalam bermedia sosial kita bisa berinteraksi dengan seseorang, membagikan kegiatan keseharian kita kepada orang lain, dalam bermedia sosial juga kita bisa memberikan tanggapan atau komentar kepada orang lain, begitu pula dengan orang lain terhadap kita, banyak sekali platform platform yang digunakan untuk bermedia sosial misalnya, WhatsApp, Instagram, Tik Tok, Facebook, dan yang lainnya.Tik Tok menjadi salah satu platform media sosial yang banyak digunakan, di aplikasi Tik Tok kita bisa mengunggah video kita pribadi, berbelanja, dan banyak sekali orang-orang yang memulai bisnisnya di aplikasi Tik Tok ini, salah satu fitur di tik tok adalah live streaming. Live streaming adalah fitur di mana kita bisa bagikan Apa yang sedang kita lakukan secara langsung kepada orang lain, banyak orang yang menggunakan fitur live streaming ini untuk hanya sekedar berinteraksi dengan seorang penggemar, dengan temannya, atau yang lainnya dan banyak pula yang menggunakan fitur live streaming ini untuk berbisnis dengan cara mempromosikan penjualan mereka dan banyak orang orang juga yang memberikan edukasi, untuk itu tidak bisa dipungkiri banyak sekali hal yang bisa kita lakukan di live streaming ini.
Tapi tidak sedikit orang yang salah kaprah dalam menggunakan media sosial khususnya dalam live streaming ini, mereka kecanduan live streaming dan mereka rela untuk melakukan apa saja demi mendapat pundi-pundi hadiah dari Tik Tok live streaming ini, bahkan dinas Sosial Kota Bogor mengevakuasi seorang gadis berumur 24 tahun yang depresi akibat kecanduan live Tik Tok. Kota Bogor di hari Sabtu 25/11/2023, ketika dievakuasi dia sedang melakukan lipsing lagu-lagu Tik Tok dan terlihat ia berJoget ala ala Tik Tok ke ruas-ruas jalan raya, yang padahal sedang hujan deras, menurut pengakuan gadis ini ia depresi karena ia telah melakukan live Tik Tok berulang kali dengan menggunakan kuota yang banyak tetapi tak kunjung juga orang melihat live-nya.
Dan yang sedang menjadi perbincangan banyak orang, seorang ibu yang live streaming di tik tok tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi di sekitarnya, bahkan ketika anaknya sedang kejang-kejang dan sampai wafat pun ia tetap melakukan live streaming di aplikasi Tik Tok ini, Ia kecanduan terhadap attention yang diberikan orang lain dan ia mengharapkan gift atau hadiah pada live streaming ini dari orang lain. Sama halnya dengan apa yang marak terjadi sekarang ini orang-orang melakukan live Tik Tok dengan hal yang tak sewajarnya misalnya mandi lumpur tengah malam, pakai orang yang sudah rentan tua untuk mendapatkan iba dari orang lain, memperlihatkan apa yang seharusnya tidak diperlihatkan kepada orang lain untuk mendapatkan attention, dan masih banyak lagi Terkadang orang-orang yang sudah kecanduan terhadap hal ini ia tidak sadar dengan apa yang ia lakukan Bahkan ia Rela mengorbankan orang lain maupun diri sendiri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan mereka tidak sadar dengan konsekuensinya.
Dalam dunia psikologis orang-orang yang kecanduan terhadap attention ini menjadi salah satu gangguan kepribadian histrionik yaitu gangguan mental yang menyebabkan seseorang memiliki keinginan berlebih untuk menjadi pusat perhatian. Kondisi ini juga dikenal dengan Histrionic Personality Disorder (HPD) hal ini sebenarnya kerap didasari atas rasa kesulitan seseorang untuk memahami citra dirinya, dan karena kepercayaan dirinya bergantung dari persetujuan orang lain dan tidak datang dari diri sendiri dan mengatasi histrionic personality disorder, penanganan utama yang dapat dilakukan adalah psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif. Terapi ini dapat membantu penderita gangguan kepribadian memahami bagaimana pikiran dan emosi bisa memengaruhi tindakannya, begitu pula sebaliknya.
Maka dari itu hal ini sangat perlu diperhatikan bagi diri sendiri maupun orang lain agar kita tidak terjerat dengan perilaku kita sendiri, karena rasa kecanduan ini bisa melenceng dari norma-norma yang ada dan bisa mempengaruhi jiwa dan pikiran kita Untuk itu kita harus bijak dalam bermedia sosial kita harus memperhatikan apa yang kita lakukan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H