Lihat ke Halaman Asli

Dinan Nur Khofifah

Mahasiswa Fisika

Mengenal Serba-Serbi Mikrokontroller

Diperbarui: 10 September 2022   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu mikrokontroller?

Sejarah ditemukannya mikrokontroller tidak terlepas dari sejarah mikroposesor dan juga komputer. Diawali dengan ditemukannya mikroprosesor kemudian ditemukan computer. 

Pada tahun 1617 seorang ilmuwan bernama Jhon Naiper menemukan sistem yang dapat digunakan untuk melakukan operasi perkalian dan pembagian berdasarkan logaritma, sistem ini terus berkembang hingga saat ini yang popular adalaj mikrokontroller jenis AVR. 

Kemudian di tahun 1694, Gottfriend Wilhelm Leibniz membuat sebuah mesin mekanik yang dapat melakukan operasi +,-,*,/ dan akar kuadrat.  Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang secara fisik elemen-elemennya dikemas dalam satu IC, sehingga sering disebut dengan single chip microcomputer.

Dalam kehidupan sehari-hari penerapan mikrokontroller dapat ditemukan pada peralatan seperti ,microwive, oven, keyboard, robot dan remote control. Selain itu, mikrokontroller juga dapat digunakan unyuk pengaplikasian seperti akuisi data, pengendalian, telekomunikasi dan lain-lain. 

Keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan mikrokontroller yaitu harganya yang relative terjangkau, bisa diprogram berulang kali dan pemrogramannya yang bisa disetting sesuai dengan keinginan pemrogram.

Pada buku “Mikrokontroller dan interface” karya Sutarsi Suhaeb S.T.,M.Pd. Dkk disebutkan bahwa jenis-jenis mikrokontroller adalah sebagai berikut:

  • Mikrokontroller TinyAVR (ATTiny) yaitu mikrokontroller 8 bit, mikrokontroller ini memiliki peripheral yang terbatas.
  • Mikrokontroller AT09S yaitu mikrokontroller 8 bit jenis lama dan merupakan jenis mikrokontroller AVR klasik.
  • Mikrokontroller Atmega yaitu mikrokontroller 8 bit yang memiliki peripheral lebih banyak dibandingkan dengan mikrokontroller AATiny.
  • Mikrokontroller Xmega yaitu mikrokontroler 8/16 bit. Mikrokontroller yang dilengkapi dengan fitur DMA (direct memory access) yang dapat mengurangi kemacetan saat proses transfer data berlangsung. Xmega juga mendukung kriptografi AES dan DES.
  • Mikrokontroller AVR32 yaitu mikrokontroller 32 bit. Mikrokontroller ini menggunakan arsitektur RISC 32 bit dan menggunakan SD Card dan MMC sebagai pengganti EEPROM nya.

Sumber:

Suhaeb, Sutarsi. Dkk : 2017, "Mikrokontroler dan Interface",Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

Dharmawan, Hari Arief. 2017, "Mikrokontroler Konsep Dasar dan Praktis",Universitas Brawijaya Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline