Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Integrasi Nasional: Apa itu Hidup Konsumtif?

Diperbarui: 12 Februari 2023   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi ini kita harus bisa beradaptasi dalam mengikuti perkembangan zaman dengan baik. Banyak sekali budaya luar yang tak terhitung jumlahnya, salah satunya adalah berbagai macam produk impor yang dijual dengan harga yang sangat tinggi dengan kualitas yang bagus dan menarik.

Ditambah lagi dengan teknologi kita yang semakin canggih sehingga barang-barang tersebut bisa di akses dan tersebar di berbagai platform. Dengan keadaan seperti itu sudah pasti masyarakat makin tergiur membeli barang-barang tersebut. Namun jika terlalu berlebihan dan tidak diatur dengan baik juga  dapat menimbulkan sifat konsumtif lho.

 Apa itu Konsumtif?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri.

Kenapa kebanyakan orang bisa terkena sifat konsumtif?

Alasan utamanya bisa jadi dari perasaan gengsi yang tinggi. Contohnya seperti hanya  dengan melihat orang-orang memiliki barang yang sedang tren saat itu, kamu jadi merasa tidak puas dengan barang yang kamu miliki, sehingga muncul pikiran bahwa kamu juga harus mengikuti tren tersebut dan membeli barang itu tanpa berpikir lebih lanjut, sehingga banyak uang yang terbuang sia-sia.

Padahal belum tentu kita semua membutuhkan barang-barangnya.

Lalu apakah akibatnya dari sifat konsumtif ini?

Salah satunya yaitu akan sangat berdampak dengan kondisi finansial. Sementara seiring berjalannya waktu kebutuhan kita pasti akan semakin banyak, sedangkan kondisi finansial kita semakin menurun secara berkala sehingga kita tidak dapat membeli yang sebenarnya kita butuhkan.

Selain itu kepemilikan barang membuat jurang antara yang kaya dengan yang miskin semakin kentara. Akibatnya bisa menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Bagaimana kita bisa menghindari sifat konsumtif yang berlebihan ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline