Lihat ke Halaman Asli

Dina Meitri

Universitas Palangka Raya

Investasi sebagai Benteng: Strategi Melawan Inflasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Diperbarui: 26 Maret 2024   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://depoknetwork.com/

Di tengah gejolak perekonomian global, inflasi menjadi momok yang menakutkan bagi stabilitas perekonomian suatu negara. Namun, bukan berarti kita harus pasrah dan membiarkan inflasi menggerogoti nilai mata uang serta daya beli masyarakat. Secara umum, timbulnya inflasi ketika ada harga barang dan jasa melonjak secara berkesinambungan pada periode tertentu. Tanda terjadinya inflasi antara lain bertambahnya jumlah uang kertas yang beredar akibat menurunnya nilai mata uang sehingga berakibat pada meningkatnya harga barang dan jasa. 

Lembaga negara di Indonesia yang bertugas untuk menghitung inflasi adalah Badan Pusat Statistik (BPS). BPS memeriksa informasi harga berbagai macam barang dan jasa yang diklaim sebagai belanja konsumsi masyarakat. Data yang didapatkan selanjutnya akan dibandingkan menggunakan harga barang dan jasa sekarang dengan harga barang dan jasa sebelumnya untuk mengetahui tingkat inflasi.

https://www.jawapos.com

Dapat kita ambil contoh, apabila dalam suatu daerah atau kawasan, terjadi kenaikan inflasi secara tiba-tiba sebesar 100%, maka nilai Rupiah pada pembelian seluruh barang justru akan turun atau terdepresiasi sebesar 50%. Jika kita bisa membeli rumah yang kita inginkan dengan uang tabungan Rp 100 juta, maka jika terjadi inflasi nilai rumah tersebut akan menjadi  Rp 200 juta. Kondisi ini ibarat uang kita telah dicuri secara halus sebesar 50%.

Lantas Apa yang Menyebabkan Terjadinya Inflasi ?

  • Penyebab dari bidang penawaran (Cost Push Inflation)

Tekanan dari bidang penawaran atau kenaikan biaya produksi dapat menyebabkan terjadinya inflasi Salah satu penyebab utama inflasi adalah kenaikan harga komoditas akibat peraturan pemerintah. Kenaikan nilai komoditas (dagangan) yang penting, dapat memicu biaya produksi keseluruhan menjadi lebih tinggi.  Selain itu, biaya produksi dapat meningkat karena berbagai alasan, seperti harga bahan baku yang lebih tinggi atau upah karyawan yang lebih tinggi.

  • Penyebab dari bidang permintaan (Demand Pull Inflation)

Dalam konteks makroekonomi, inflasi terjadi ketika banyak orang ingin membeli barang atau jasa, tetapi barang atau jasa tersebut tidak cukup banyak. Hal ini seperti ketika banyak orang ingin membeli telur ayam yang hanya sedikit jumlahnya di pasar, maka harga telur ayam tersebut bisa naik karena banyak yang membutuhkannya. Jadi, inflasi adalah kondisi di mana harga-harga naik karena barang dan jasa yang tersedia tidak sebanyak yang diinginkan oleh orang-orang.

Ketika inflasi terjadi, terjadinya penurunan daya beli masyarakat, sehingga nilai beli dari barang dan jasa menjadi lebih rendah. Jika kondisi ini terjadi, masyarakat menjadi lebih hemat dalam berbelanja. Padahal, salah satu penopang dalam penggerak perekonomian suatu negara adalah konsumsi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi akan melambat atau stagnan, bahkan mungkin menurun, ketika masyarakat memutuskan untuk mengurangi pengeluarannya. Inflasi tinggi yang tidak terkendali dapat sangat merugikan perekonomian karena dapat menurunkan efektivitas pasar, menurunkan nilai tabungan, dan menciptakan ketidakpastian dalam investasi dan pengeluaran.

Inflasi sendiri memang tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi kapan saja. Oleh sebab itu, langkah sederhana dalam mengatasi inflasi adalah dengan mengontrol keuangan secara baik dan bijak. Pengetahuan tentang ilmu ekonomi sangat diperlukan untuk menghadapi permasalahan ekonomi yang dihadapi di masa depan. Tujuan utama kebijakan moneter suatu negara adalah menjaga inflasi pada tingkat yang stabil dan terkendali. 

Salah satu strategi jitu untuk melawan inflasi adalah dengan investasi.

https://unair.ac.id

Mengapa Investasi Penting dalam Menghadapi Inflasi ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline