Lihat ke Halaman Asli

Dina Mardiana

TERVERIFIKASI

Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Perayaan Pensiun Ibu Dwi dengan Tumpeng

Diperbarui: 15 April 2017   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

semua pegawai kantor dikumpulkan untuk merayakan hari terakhir Ibu Dwi bekerja di kantor kami. Tampak nasi tumpeng yang dipesankan oleh kolega-kolega seperjuangan Bu Dwi sudah siap menunggu di atas meja. (foto: dokpri)

Tanggal 31 Maret kemarin merupakan hari terakhir bekerja Ibu Dwi di kantor kami yang terletak di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Ibu Dwi telah mengabdi di kantor yang telah menjadi rumah keduanya ini sejak masih gadis, yaitu sekitar tahun 1990-an awal, hingga punya anak cucu dan suaminya tiada. Bekerja di departemen yang menangani ujian bahasa Inggris internasional membuat Ibu Dwi memang harus selalu bersikap cekatan. Belum lagi jika harus berhadapan dengan klien-klien yang agak bawel, Ibu Dwi juga harus bisa berbicara dengan tegas namun tidak menyakiti lawan bicaranya.

Saya sendiri baru mengenal Ibu Dwi ketika saya masuk ke kantor ini sekitar awal Februari tahun 2017 kemarin. Meskipun baru dua bulan, saya merasa ada sosok ibu yang saya rindukan pada seorang Ibu Dwi yang ngemong. Selain itu, Ibu Dwi ini hobi resik-resik (beres-beres), mirip sekali dengan almarhumah ibu saya yang juga paling suka kebersihan. Saya juga sempat curhat ke Ibu Dwi mengenai kehidupan pribadi saya, yang beliau tanggapi dengan kata-kata bijak. Katanya, "Mbak, yang penting di hati kita masih ada iman. Di luar sana mungkin banyak yang mengikuti hawa nafsunya saja, tapi Mbak bagus masih ingat Tuhan dan menjaga iman itu." 

Ini dia Ibu Dwi yang cantik sedang memotong tumpeng sebagai tanda perpisahan.. eh tanda berakhirnya masa bekerja Ibu Dwi di kantor kami. (foto: dokpri)

Ah, Ibu Dwi, menuliskannya saja sudah membuat saya ingin menangis, he he.. . Beliau mengakhiri masa bekerjanya pada tanggal 31 Maret yang dirayakan dengan makan tumpeng oleh kolega-kolega seperjuangannya sejak mereka sama-sama masih belia. Namun, kami yang masih muda-muda juga diajak ikut serta dalam acara makan bersama tersebut. Selain Ibu Dwi sebenarnya ada juga Pak Wagito yang ikut mengakhiri masa tugasnya setelah dua puluh tahun mengabdi sebagai general service, namun sayang beliau tidak mau menampakkan diri di foto.  Ibu Dwi, selamat menempuh kehidupan baru dengan cucu-cucu kesayangan di rumah, ya! :) *** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline