Lihat ke Halaman Asli

Dina Mardiana

TERVERIFIKASI

Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Art Bento a la Hokben : Kreasi Bekal Lucu dan Menyehatkan

Diperbarui: 28 Mei 2016   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kebersamaan para Kompasianer dalam acara Nangkring di Hokben: dari awal sampai akhir, bergembira bersama (foto: dok.pribadi)

Pertama kali saya mengenal Hokben adalah ketika saya diundang ke acara perayaan ulang tahun teman sekolah di Hokben Mal Pondok Indah.  Waktu itu masih jaman awal tahun 1990-an, saya masih duduk di bangku sekolah dasar, dan mal masih jarang banget ditemui di Jakarta. Mal Pondok Indah juga masih satu, masih baru, dan Hokben (atau saya terbiasa menyebutnya Hoka-Hoka Bento, maklum generasi oldies ;D) merupakan salah satu resto cepat saji yang digemari anak-anak dan keluarga Jakarta. Saya juga baru tahu ada resto cepat saji selain yang menjual ayam goreng, ya di Hokben ini, ketika diundang ulang tahun teman saya itu. 

Pada waktu itu juga, berkat Hokben pula, saya jadi mulai mengenal makanan Jepang. "Ooh, ternyata makanan Jepang juga hampir sama dengan makanan Indonesia ya, sama-sama pakai nasi, ada lauknya yang digoreng pakai tepung," pikir saya saat itu. Jadi, makanan Jepang tidak seseram yang saya bayangkan atau saya lihat di program acara dokumenter di televisi dengan banyak eksperimen, ha ha ha...

Ternyata, konsep Hokben memang tidak jauh dari yang saya simpulkan semasa kecil. Seperti yang dijelaskan mba Irma Wulansari, Communication Division Hokben di acara Kompasiana Nangkring hari Sabtu pagi 28 Mei, pada awal Hokben didirikan tahun 1985, resto cepat saji dengan ciri khas menu yang dihidangkan dalam sebuah kotak (atau lunchbox) ini ditujukan bagi para pekerja yang membutuhkan makan siang yang praktis. "Pada tahun 80-an belum banyak pilihan resto di Jakarta, tetapi sudah mulai bermunculan gedung-gedung bertingkat.

 Maka dari itu Hokben menyediakan menu makan siang dengan nasi bagi para karyawan, dengan mengusung tagline 'Hokben rasanya pas dengan selera Indonesia.' Sehingga, taste-nya pun disesuaikan dengan selera orang Indonesia," jelasnya. Arti dari Hoka-Hoka Bento sendiri, menurut penuturan mba Irma adalah makanan hangat di dalam boks. Jadi, jangan berharap menemukan menu sushi, udon atau berbagai menu khas Jepang lainnya seperti yang jadi tren belakangan ini, karena jadinya ya bukan Hokben lagi ;). 

Makanan andalan Hokben yang selama ini kita kenal antara lain adalah pilihan lauknya yang mungil-mungil tapi menggiurkan dan bikin kenyang, seperti chicken roll, shrimp roll, egg chicken roll, tori baaga atau shrimp roll dalam paket hoka hemat. Kalau mau menu yang agak berat ada chicken teriyaki, beef yakiniku, beef teriyaki dan ebi furai dalam paket bento special. Kalau mau campuran keduanya, bisa ditemui dalam menu paket ABCD, atau menu simple set. (Btw, ngomongin ini bikin saya laper lagi sambil nulis, he he he...). 

Nah, tahun ini Hokben meluncurkan paket baru, yang sebenarnya juga mengusung menu-menu yang sudah ada, namun dalam porsi yang lebih besar untuk beramai-ramai, alias ber-4 atau ber-6 orang. Paket baru ini disebut Omiyage, yang sangat cocok untuk makan siang, dengan mengusung motto 'Berbagi dalam Kehangatan'. Tapiii... menu ini hanya bisa untuk dibawa pulang (take away) atau dipesan antar (delivery) ya :). Berikut ini detail menu Omiyage:

* Omiyage ber-4

Nasi 4 porsi + acar

Chicken Katsu

Ebi Goreng

Egg Chicken Roll

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline