Jika kita sadari, beberapa tahun belakangan ini kasus pelecehan seksual semakin marak terjadi, bahkan anak usia dini juga turut menjadi korban dalam kasus ini. Hal tersebut tentunya membuat para orang tua khawatir. Maka, patutnya orang tua mulai memberikan edukasi seksual kepada anak sebagai bekal agar anak dapat membentengi dirinya sendiri.
Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang menganggap bahwa memberikan pemahaman terkait pendidikan seks pada anak merupakan hal yang sepele dan masih dianggap tabu, karena orang tua tersebut juga tidak mendapatkan edukasi terkait pendidikan seksual pada saat masa pertumbuhannya.
Oleh karena itu, orang tua zaman sekarang seharusnya lebih paham bahwa pendidikan seksual pada anak merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan dan seharusnya dimulai sejak usia dini sebagai dasar dalam menentukan sikap pencegahan pelecehan seksual.
Orang tua memiliki kewajiban dalam melindungi anak dari berbagai potensi bahaya yang ada di lingkungan sekitar serta diharapkan dapat menjadi sosok pertama yang memberikan pemahaman terkait pendidikan seksual ini.
PENGERTIAN PENDIDIKAN SEKSUAL
Pendidikan seksual sendiri merupakan suatu upaya dalam memberikan pengajaran terkait hal yang berhubungan dengan masalah seksual kepada anak seperti anatomi seksual manusia, dengan tujuan menjaga dan mencegah terjadinya tindakan seksual kepada anak. Jangan salah, memberikan edukasi seksual kepada anak juga ada tahapannya, lho!
a) Usia 0-2 Tahun
Hal yang paling mendasar untuk mengajarkan edukasi seks kepada anak dapat dimulai dari usia bayi. Salah satu contoh kecilnya yakni saat sedang mengganti popok bayi, orang tua baiknya meminta izin kepada bayi untuk membersihkan kemaluannya. Orang tua juga dapat memperkenalkan bagian-bagian tubuh dan fungsinya kepada anak saat usia anak mencapai lebih dari 1 tahun. Perlu diingat bahwa saat memperkenalkan bagian privasi kepada anak, orang tua diusahakan untuk tidak mengganti nama bagian tubuh tersebut dengan istilah-istilah lain selain nama biologisnya.
b) Usia 2-5 Tahun
Pada usia ini, anak sudah mulai mengamati perbedaan tubuhnya dengan tubuh orang lain, maka orang tua dapat memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Tidak lupa, orang tua juga dapat menjelaskan bagian-bagian tubuh yang memiliki privasi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain.
Orang tua dapat memberikan pemahaman tentang hal tersebut melalui media-media seperti video animasi, buku bergambar, lagu anak, bahkan melalui permainan. Anak juga harus diajarkan tentang siapa-siapa saja yang berhak menyentuh tubuhnya.