Lihat ke Halaman Asli

Nur Dinah

Melankolism

Puisi | Kiamat

Diperbarui: 5 Februari 2020   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seseorang bertanya kepadaku
Apakah aku baik-baik saja
Bagaimana bisa aku menjadi baik-baik saja
Sedang ketika menatap matanya
Seluruh luruh dan menggila!

Hanya dengan tatapan mata
Cahaya matanya yang jatuh diatas retina
Lalu matahati terbit disebelah Barat
Dan terjadilah kiamat ini!

Kiamat yang menebas apapun
Yang menggoncangkan keseluruhan diriku
Lalu menerbangkan butiran-butiran yang ada didalam diriku
Kemudian merontokkan seluruh penjagaan yang telah aku rawat selama bertahun-tahun lamanya

Entah aku sebagai bumi yang ronta
Entah matamu yang begitu semesta
Kiamat nyatanya bukan hanya karangan semata
Disini aku lebur; olehmu!.

Banjarmasin, 02 Februari 2020
ND

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline