Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang mempunyai misi mendidik warga negara secara moral dan membentuk warga negara yang berakhlak intelektual, demokratis, dan berbudi luhur. Misi-misi ini secara konsisten melestarikan dan memajukan cita-cita demokrasi dan memperkuat identitas nasional. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu pilar utama pembangunan karakter dan jati diri bangsa, pendidikan kewarganegaraan mendidik warga negara menjadi warga negara yang baik, warga negara yang cerdas dan mampu menghadapi perkembangan global dalam era kompetitif.
Siapa sasaran utama pembentukan generasi berkarakter bangsa? Nah, sasaran utama kami khususnya generasi muda. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun negara dan bangsa. Misalnya memiliki kepribadian yang kuat, jiwa nasionalisme, jiwa kompetitif, dan kemampuan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu bersaing di dunia. Di era sekarang ini dan dengan kemajuan teknologi informasi, generasi muda menghadapi tantangan yang besar dalam membentuk kepribadian yang tangguh. Oleh karena itu, perlu disadari pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda guna membentuk karakter yang kuat di masa depan.
Pendidikan karakter, disebut juga pendidikan moral atau pendidikan nilai, adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan karakter positif pada setiap individu, dimulai dari diri anak. Tujuan utama pendidikan karakter adalah membantu individu menjadi manusia yang berintegritas, bertanggung jawab, jujur, empati, disiplin, dan bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Pendidikan karakter tidak hanya menitikberatkan pada perolehan ilmu akademik saja, namun juga mempertimbangkan perkembangan moral dan etika anak. Dalam konteks ini, pendidikan karakter di sekolah mencakup nilai-nilai inti seperti kejujuran, toleransi, kerjasama, kesadaran sosial, rasa hormat, dan tanggung jawab.
Lalu bagaimana cara mengembangkan generasi muda yang berkarakter? Cara yang pertama adalah dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan pada setiap generasi muda, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Cara kedua setelah porting adalah dengan menciptakan generasi unggul. Dalam cara yang kedua ini, sekolah berperan sangat penting dalam menghilangkan kebodohan. Ketika pembelajaran di sekolah, bahkan siswa yang awalnya tidak mengetahuinya pun menjadi menyadarinya, memperluas wawasannya, dan menambah pengetahuannya. Pada akhirnya, hal ini akan melahirkan generasi pendukung nasional yang unggul dan ahli di berbagai bidang. Cara terakhir adalah dengan mengenali identitas masing-masing. Melalui pengembangan karakter, kita akan lebih mudah menemukan jati diri dan semakin sadar akan karakter diri kita.
Pendidikan karakter dimulai dalam keluarga dan masyarakat dan diselesaikan melalui pendidikan formal. Mencetak generasi muda yang hebat dimulai dari langkah-langkah yang dilakukan setiap orang tua dalam mempersiapkan pendidikan anaknya. Sayangnya, biaya pendidikan semakin mahal setiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor tantangan dalam pengembangan kepribadian generasi muda.