Selamat paskah untuk kita semua yang merayakannya...
Perayaan paskah tahun 2021 akhirnya dapat terlaksana dengan baik dan tetap mengikuti prokes. Apa yang mewarnai paskah kalian tahun ini ? Stiap kita tentu merayakannya sesuai versi kita. Kita merayakannya dalam kesederhanaan namun membahagiakan. Tahun lalu situasi paskah benar-benar mencekam dan menakutkan. Sehingga banyak orang mengikuti perayaannya secara live streaming dan tetap berdiam dirumah, tentu saja tidak semeriah tahun ini.
Paskah tahun ini saya dan teman-teman sekomunitas dapat merayakannya dengan meriah. Sejak triduum paskah kami juga aktif digerja .Ikut ambil bagian dalam banyak hal. Selain itu juga kami tidak lupa membuat kue anak domba yang menjadi ciri khas kongregasi saya setiap merayakan paskah. Jadi, setiap tahunnya pada perayaan paskah kami akan membuat parcel anak domba dan membagikannya ke tiap-tiap komunitas terdekat dan kelompok-kelompok kategorial. Parcel mini ini merupakan salah satu ungkapan syukur dan terima kasih kami kepada setiap orang yang melayani serta yang memberi dukungan dan cinta kepada kami.
Saya pikir kue anak domba ini hanya ada di kongregasi OSF. Dan tradisi ini merupakan peninggalan para misionaris pendahulu. Tradisi ini dianggap baik oleh persaudaraan sehingga sampai saat ini masih terus dilaksanakan dan menjadi kebiasaan setiap tahunnya. Jadi,kami merayakan syukuran paskah dengan sederhana. Kami cukup berdoa bersama dan makan bersama setelah itu potong kue anak domba. Hehehe
Tahun ini, komunitas saya sendiri hanya membuat 15 kue anak domba. Kue anak domba itu kami berikan kepada komunitas keuskupan,komunitas,pastoran dan beberapa kelompok kategorial dan beberapa keluarga. Cara membuat parcelnya gampang kok. Satu keranjang parcel terdiri dari telur paskah,aneka wafer,permen dan coklat. Setelah pernak-pernik disusun rapi ,letakkan kue anak domba pada tatakan dan susun rapi dalam keranjang. Jangan lupa membuat benderanya ya,tulisannya " Alleluya".
Mau tau resepnya?
dokpri
Ini resep kue anak domba ya..
Bahan :
250 gr mentega