Lihat ke Halaman Asli

Dina Finiel Habeahan

be do the best

Dari K-Ner Menjadi Peserta Lomba Cipta Puisi Nasional

Diperbarui: 24 Februari 2021   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Yang namanya hobi memang tak bisa dihindari. Kurang lebih lima bulan saya berselancar di kompasiana ,saya sudah banyak mendapatkan ilmu dari teman-teman kompasianer. Ilmunya tanpa bayar. Membaca artikel yang sama secara berulang-ulang tidak ada masalah. Mau login kapan saja pintu selalu terbuka. Mau menulis artikel sebanyak-banyaknya juga tidak ada masalah,yang paling serunya adalah topik tulisannya bebas. Yah,blog kompasiana membuka peluang bagi saya dalam hal menulis.

Artikel yang saya tulis sudah mendekati angka 200. Memang tidak semua tulisan saya berlabel. Saya sangat senang ketika tulisan saya tidak berlabel selalu ada teman-teman K-Ner yang selalu mengapresiasi dengan cara memberi vote bahkan komentar. Pernah saya berpikir begini ," Jika tulisan saya tidak berlabel bisa saja tulisan itu masuk kedalam keranjang sampah. Nah,setelah tulisan saya itu masuk dikeranjang sampah, toh masih ada orang yang mengambilnya lalu membacanya. Setelah di baca diberi penilaian menarik atau inspiratif bahkan bermanfaat. Sesuatu yang luar biasa menurut saya. Inilah bentuk dukungan yang terkadang tak mampu disyukuri,terlihat sepele dan kecil namun sangat bermakna.

Pengalaman inilah yang memicu semangatku untuk terus menulis di kompasiana. Awal ketika saya menulis saya berjanji akan menuliskan satu artikel setiap hari dan itu berjalan lancar hingga minggu lalu. Beberapa hari ini artikel yang saya tayangkanbisa dihitung karena kesibukan dalam tugas perkuliahan. Tentu saja saya lebih mengutamakan tugas kuliah sebagai tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya saat ini.

Ketertarikanku menulis di blog kompasiana menghantarkanku pada sebuah kesadaran bahwa ternyata saya bisa menulis. Maka,ketika ada tawaran untuk bergabung di LCPN (Lomba Cipta Puisi Nasional) saya segera mengiyakannya. Segala persyaratan untuk menjadi peserta lomba segera saya lengkapi hingga saya menjadi peserta tetap dalam LCPN. LCPN diselenggarakan oleh WF-Publisher.

Mengikuti lomba di LCPN sama halnya dengan menulis di kompasiana. Lomba yang diselenggarakan oleh WF-Publisher sebenarnya tidak terlalu menarik karena tak ada hadiah yang wow,yang ada hanya e-sertifikat sehingga memang hanya sedikit orang yang tertarik untuk mengikutinya. Paling serunya lagi,siapa yang menjadi pemenang LCPN wajib membeli buku yang dicetak oleh penyelenggara lomba.

Meski syarat yang diberlakukan demikian,tidak menjadi penghalang bagi saya untuk mengikuti lomba. Untuk saya bukan hadiahnya yang terutama melainkan kemampuan menulis saya lebih berkembang khususnya dalam menulis puisi. Ada beberapa puisi yang saya tuliskan selama mengikuti LCPN saya tayangkan juga di kompasiana. Dan syukur kepada Tuhan tulisan itu di beri label oleh pihak kompasiana.

Sampai detik ini saya masih stay untuk mengikuti LCPN, yang setiap saatnya menyajikan tema yang akan dikembangkan menjadi sebuah puisi. Syarat penulisan puisi tidak banyak,yang penting puisi yang ditulis minimal satu lembar kertas HVS ukuran A4 dan dikirimkan dua minggu sebelum pengumuman lomba. Nah,jadi satu minggu sebelum pengumuman lomba,pihak penyelenggara sudah memberikan tema baru.

Pengalaman saya mengikuti lomba cipta puisi nasional yang diselenggarakan oleh WF-Publisher tujuannya bukan untuk siapa yang bisa atau siapa yang tidak bisa dalam hal mencipta puisi melainkan untuk mengajak mahasiswa untuk giat dalam berliterasi. Hal ini saya lihat dari cara mereka mengapresiasi hasil karya setiap orang dengan cara yang cukup sederhana. Memang untuk orang yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari hasil karyanya tentu saja tidak berminat. Tapi bagi mereka yang cinta akan literasi akan menggunakan kesempatan itu untuk mengembangkan kreatifitas atau hobinya.

Sama seperti saya berkecimpung di dunia puisi awalnya terasa nano-nano. Akan tetapi seiing berjalannya waktu ,saya berusaha untuk mengasah kemampuan saya dalam menulis puisi meskipun saya bukan orang yang puitis. Usaha itupun tidak sia-sia. Saat ini saya sudah menerima beberapa E-sertifikat dari WF-Publisher sebagai penghargaan atas tulisan saya yang tidak seberapa itu. Hehehe.

Jadi,kompasiana telah menghantar saya pada pintu-pintu kesuksesan tanpa biaya alias free. Belajar menulis di kompasiana kita tidak akan pernah merasa gagal. Terima kasih kompasiana telah memberiku kesempatan untuk mengembangkan hobiku lewat blog ini..

Salam sehat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline