Lihat ke Halaman Asli

Dina Finiel Habeahan

be do the best

Kapan Seseorang Siap Menikah?

Diperbarui: 6 Februari 2021   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pernikahan adalah langkah awal dalam membangun rumah tangga. Namun, sebuah pernikahan memiliki arti lebih mendalam daripada itu.Melangkah ke pelaminan tak hanya memerlukan persiapan mental saja. Sepasang kekasih harus lebih dulu mendapatkan restu dari orang tua.Mereka juga harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan bersama dan pribadi dalam membangun rumah tangga.

Tak jarang pernikahan sepasang kekasih digelar secara istimewa. Hal ini sebagai wujud rasa syukur seseorang atas kebahagiaan yang telah diraihnya.Lantaran telah menjadi satu, pasangan yang telah menikah harus selalu saling mendukung dalam segala situasi. Segala hal perlu dibicarakan bersama, terutama ketika menghadapi suatu persoalan.

Saya punya seorang saudara yang sampai saat ini belum menikah. Setiap kali pulang kampung orang akan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang sama kepadanya," Kapan menikah?". Tentu saja pertanyaan ini menjadi beban mental baginya. Bahkan kawan-kawan sebayanya  sering memberinya kritik yang kurang enak. Misalnya," Duh, Ari ! Anak SMA aje punya pacar masa kamu nggak. Kerja oke,tampang oke! Apalagi yang kamu cari ! Lihat tuh kawan-kawanmu sudah punya anak, Kamunya kapan ? ".

Yah..ternyata ketika seseorang memiliki segalanya toh juga tidak menjadi jaminan bagi seseorang siap untuk menikah. Ada yang menikah diusia muda,ada juga yang menikah ketika memang sudah benar-benar matang. Lalu,kapan seseorang itu dikatakan siap menikah ? Menurut pengamatan saya seseorang dikatakan siap menikah ketika:

1. Seseorang mampu berkomitmen

Komitmen menjadi tonggak utama dalam pernikahan. Tentu saja setiap pasangan mendambakan hidup yang harmonis.Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa akan selalu ada kerikil-kerikil yang harus dilewati bersama. Nah,pada saat inilah komitmen itu dibutuhkan. Saling mendukung,saling menghargai menjadi kunci utama untuk mengingatkan mereka pada janji setianya. 

2. Seseorang mampu berbahasa cinta

Bahasa cinta yang saya maksud disini adalah bukan hanya sekedar kata " I love you". Bahasa cinta yang saya maksudkan ialah ketika seseorang mampu berbicara dari hatinya atau bersikaplebih empati terhadap orang lain. Kemampuan berbahasa cinta akan membuat relasi semakin erat dan menumbuhkan rasa saling memiliki. Tumbuhnya kata saling sangat berpengaruh terhadap keberadaan seseorang disamping kita. Ketahuilah bahwa bahasa cinta adalah kunci setiap hati.

3. Seseorang mampu membimbing pasangannya dekat pada Tuhan

Ketika hidup rohani seseorang sudah matang,yakinlah bahwa seseorang itu mampu membimbing pasangannya dekat pada Tuhan. Hal ini menjadi sesuatu yang penting. Karena jika seseorang mampu melihat kehadiran Tuhan dalam diri sesamanya maka yang dia lakukan hanyalah menjaga dan merawatnya. Karena atribut Allah yang dikenakan oleh setiap orang menjadi alasan baginya untuk mendapatkan dan memberikan cinta kepada yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline