Jadilah Mahasiswa Bermental Wirausaha
oleh Dina Banan , Mahasiswa Semester I Diploma III Sastra Inggris Universitas Putra Batam
Eforia kelulusan siswa SMA hanya dirasakan sesaat, setelah itu ada hal yang lebih besar menanti didepan yaitu seleksi masuk perguruan tinggi. Dengan ketatnya persaingan di luar sana, masuk ke perguruan tinggi negeri favorit bukanlah menjadi hal yang mudah. Terlebih lagi jika memilih jurusan yang banyak di incar orang karena besarnya peluang kerja di masa depan. Ini kembali lagi ke paradigma kita sebagai calon mahasiswa dalam menetapkan tujuan kuliah, apakah hanya sebatas jaminan mendapat pekerjaan bagus, atau untuk semakin menggali ilmu pengetahuan lebih dalam?
Tidak dapat di pungkiri. Rata-rata mind set mahasiswa sekarang hanya menjadi pekerja-pekerja dan pekerja. Setelah lulus ini, mau melamar di perusahaan mana dan bagaimana dapat pekerjaan yang bagus. Mementingkan dapat nilai bagus dari pada ilmu itu sendiri. Jadilah mereka mental-mental karyawan .
Demi mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan di masa depan, mahasiswa berbondong-bondong masuk jurusan yang umum di cari orang sehingga tingkat persaingan menjadi besar dan alhasil, untuk diterima di jurusan tersebut sangat susah. Sehingga cara kotor pun digunakan, maaf bukan maksud menyinggung, tapi birokrasi di indonesia, tak heran jika menyimpang. Dengan alasan hanya ingin mendapatkan pekerjaan di masa depan, mereka memilih fakultas yang tak jarang bukan di situ bakat atau kesukaan mereka, sehingga bolos kuliah atau istilah nitip absen pun tak dapat di hindar kan.
Ujung-ujungnya karena tidak lulus di fakultas favorit, akhirnya pilihan pun jatuh pada fakultas yang jumlah peminat nya sedikit sehingga peluang diterima nya besar. Dari pade tak kuliah, nanti tak dapat kerje pulak.
Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Yang salah hanyalah pemikiran kita mengenai dapat kah kita pekerjaan di masa depan? Kita terlalu takut jika sampai menjadi penganggur. Kenapa di alam bawah sadar kita hanya terbesit untuk menjadi pekerja? Sudah jelas bahwa tingkat pengangguran di indonesia itu tinggi karena kurangnya lapangan pekerjaan.
Sebagai mahasiswa, hendakya pemikiran menjadi pengusaha di kembangkan. Dan mental sebagai pengusaha juga di miliki, agar kita siap menghadapi gejolak perekonomian di masa depan.
Bayangkan jika setiap mahasiswa memiliki cita-cita atau pemikiran untuk menjadi pengusaha. Dengan menjadi pengusaha , maka otomatis akan membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang masih mengangur. Dengan kurangnya penganguran tentu akan berkurang tingkat kriminalitas. Jika mahasiswa memiliki mental pengusaha kelak, lalu merangkap menjadi pemegang pemerintahan, Insyaallah korupsi bisa di minimalisirkan. Dengan menjadi pengusaha akan memberikan konstribusi yang besar bagi meningkatkan pendapatan perkapita indonesia.
Jadi, milikilah pemikiran untuk menjadi pengusaha. Berpikir saja tidak pernah bagaimana untuk menjadikan nya. Berpikir juga tanpa ada tindakan tentu sia-sia. Sesuai dengan the low of atraction (hukum tarik menarik), sesuatu itu bermula dari pemikiran. Dari pemikiran kita akan bertindak dan berusaha.Untuk menjadi penemu lampu, pasti Thomas Alfa Edison berpikir dulu. Tidak mungkin beliau langsung saja menemukan lampu di pinggir jalan. Bahkan ia berusaha keras untuk menciptakan lampu walau telah 1000 kali gagal. Bayangkan jika langkah ke 999 Thomas Alfa Edison menyerah, pasti kita sekarang akan gelap gulita.
Pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat anda. Karena tiap orang di ciptakan unik dengan kemampuan masing-masing. Dari hobi dan kesukaan bisa menjadi modal usaha. Jadi jika di tanya, “mengapa mengambil jurusan itu, memangnya mau bekerja di mana nanti?” jawablah sperti ini “ jadi pengusaha dong, kasi lapangan pekerjaan buat orang yang bermental karyawan.”