Lihat ke Halaman Asli

Dina Wulansari

S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

Radio Sebagai Media Transmisi di Tengah Masyarakat Modern

Diperbarui: 9 Januari 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring dengan kemajuan teknologi, radio telah mengalami perekembangan yang signifikan. Dulu, radio hanya dapat di dengarkan melalui pemancar FM atau AM tradisional. Namun sekarang, dengan adanya internet, radio dapat didengarkan secara online melalui streaming. Dengan adanya streaming radio, pendengar dapat menikmati siaran langsung dari stasiun favorit mereka di mana saja dan kapan saja . Banyak stasiun radio memiliki situs web mereka sendiri atau aplikasi mobile yang memungkinkan pendengar untuk mendengarkan kembali acara yang telah di siarkan sebelumnya. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pendengar untuk memilih konten yang ingin mereka dengarkan tanpa terikat oleh jadwal siaran yang ketat.

Selain itu, streaming radio juga memungkinkan adanya interaksi antara pendengar dan penyiar. Beberapa stasiun radio mengizinkan pendengar untuk mengirim pesan atau permintaan lagu melalui platform online mereka. Dengan ini, eksistensi radio tidak hanya menjadi media transmisi yang tradisional, tetapi juga menjadi bagian dari dunia digital. Radio online memberikan akses yang lebih luas dan memungkinkan pendengar untuk menikmati beragam konten radio dari penjuru dunia.

Tidak bisa dipungkiri, radio telah menjadi salah satu media transmisi yang paling penting dalam sejarah. Dengan kemampuannya untuk mengirimkan dan menerima sinyal melalui gelombang elektromagnetik, radio telah mengubah cara kita berkomunikasi dan mendapatkan informasi.

Pada saat itu radio masih disebut sebagai telegraf nirkabel karena radio mengirimkan pesan melalui gelombang radio, bukan melalui kabel seperti telegraf. Guglielmo Marconi, seorang pemenu radio berhasil mengembangkan sistem telegrafi nirkabel yang memungkinkan pengiriman pesan jarak jauh melalui gelombang radio. Penemuan ini membukakan pintu bagi perkembangan teknologi radio yang lebih lanjut. Pada awalnya, radio hanya digunakan untuk komunikasi antara kapal dan stasiun darat, namun kemudian digunakan untuk keperluan militer dan komersial. Sejak tahun 1920-an, radio terus berkembang di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia terutama ketika masa masa setelah kemerdekaan RI dengan hadirnya Radio Republik Indonesia (RRI).

Adapun komponen-komponen penting pada radio yang bekerja secara bersama-sama untuk mengirim dan menerima sinyal diantaranya yaitu antena, pemancar, penerima, dan pengeras suara. Antena digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang radio, sementara pemancar bertugas mengubah sinyal audio menjadi gelombang radio yang dapat dikirimkan. Penerima menerima sinyal radio dan mengubahnya kembali menjadi sinyal audio yang dapat didengar melalui pengeras suara.

Sedangkan pada radio digital mengacu pada bentuk radio yang menggunakan teknologi digital untuk penyiaran dan penerimaan sinyal. Radio digital menggunakan format audio digital yang mengkonversi suara menjadi kode biner. Format audio digital mengubah gelombang suara menjadi kode biner yang terdiri dari serangkaian angka 0 dan 1. Proses ini menggunakan teknik pengambilan sampel, di mana suara diambil pada interval waktu tertentu dan diwakili oleh angka biner. Semakin sering pengambilan sampel dilakukan, semakin akurat dan berkualitas tinggi suara yang dihasilkan.

Setelah suara dikonversi menjadi kode biner, langkah selanjutnya adalah mengompresi file audio untuk mengurangi ukuran file dan meningkatkan efisiensi transmisi. Teknik kompresi audio seperti MPEG (Moving Picture Experts Group) digunakan untuk menghilangkan redundansi dalam file audio tanpa mengorbankan kualitas suara yang signifikan. Dengan kompresi audio, file audio dapat dikirimkan lebih cepat melalui jaringan digital.

Setelah suara dikonversi dan dikompresi, file audio digital dapat ditransmisikan melalui jaringan digital, seperti internet. Radio digital menggunakan protokol streaming untuk mengirimkan siaran secara real-time kepada pendengar. Dengan streaming, pendengar dapat mendengarkan siaran secara langsung tanpa perlu menunggu file audio selesai diunduh.

Format audio digital dalam radio digital memberikan keuntungan kualitas dan efisiensi. Kualitas audio digital yang lebih baik menghasilkan suara yang lebih jernih, bebas dari gangguan, dan memiliki rentang frekuensi yang lebih luas. Selain itu, penggunaan kompresi audio memungkinkan siaran radio dapat dikirimkan dengan ukuran file yang lebih kecil, sehingga menghemat bandwidth dan mempercepat proses transmisi.

Dalam rangka mendorong implementasi radio digital di Indonesia, pemerintah juga telah melakukan kajian implementasi radio siaran digital di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengkaji potensi dan tantangan dalam menerima teknologi radio siaran digital di negara ini. Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah meluncurkan aplikasi RRIplay Go oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Aplikasi ini memungkinkan pendengar untuk mendengarkan siaran radio secara digital melalui perangkat mobile.

Dengan demikian, radio digital telah mengubah cara kita mendengarkan radio dengan memberikan kualitas audio yang lebih baik, akses yang lebih luas melalui internet, dan fitur interaktif. Ini adalah perkembangan yang signifikan dalam dunia radio.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline