Lihat ke Halaman Asli

Ketanku Sayang Pulutku Malang

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu semua masih sama. Saling bertukar pesan juga saling melontar lelucon. Itu kita. KITA! 2 jam berlalu kita masih berdamai. Sekitar pukul 23.30 WIB, tiba-tiba kau berceloteh “Aku lapar.” Dengan pongah kau berkata kalau kau, “Caki Si Koki”, ingin memasak masakan nasional anak kost. Apalagi kalau bukan “Mie Instan” :D.

Pukul 23.40 aku mulai megendus aroma tak sedap. Kurasa kau juga begitu. Kau tahu aku tak suka berdamai terlalu lama denganmu. Memuakkan! Jadi mulailah Si Dora the jahiler beraksi melancarkan serangan. “Kau itu ikan mas koki, bukan Caki si koki.” Aku agak kesal dengan jawabanmu.Sama sekali tak ada tanda-tanda terpancing. “ Iya juga sih, aku memang ikan mas koki yang menggemaskan itu kan? Pipinya chubby seperti gemblong Bogor.” Tak lupa kau selipkan emoticon : ). Sok manis! “Aku gak tahu gemblong Bogor : (”, jawabku polos. “Kalau gemblong aja tau kan?”

Kupikir kau sedikit menyeramkan malam ini. Begitu sabar menghadapi kepolosanku, seperti guru TK saja :D. “Kalau itu aku tahu, yang dari pulutkan?” Aku jadi tak tega ingin menjahilimu. Ahhh kurasa kita akan berdamai sepanjang malam. “Pulut itu apa?” Sepertinya kepolosanku bersifat menular. “Ketan loh Cakiiii!” Sayang kesabaranmu tak menjalari tubuhku. “Biasa aja dong. Makanya pakai bahasa Indonesia yang resmi aja.” Aroma tak sedap kembali menusuk. “Pulut itu juga bahasa resmi Indonesia kok. Kamu aja yang kosakatanya miskin :P”

Ternyata perdamaian kita harus berakhir di pukul 24. 05. “ Mulai deh ratu nyolot beraksi, yang waras ngalah deh : )” Aku ratu nyolot kamu raja ngeyel. Huuuuh! “Udah tengah malam gini masih ngeselin aja! Cari aja tu “pulut” di KBBI. Bandel banget!” Senjata makan tuan nih. Kok jadi aku yang terpancing -_-. “Nyari pulut kok di KBBI, di pasar juga banyak. Aneh :P” Saya kewalahan Saudara-Saudara. Saatnya melancarkan jurus pamungkas terakhir, “Ngambek (y)”. “ Aku ngantuk. Bye!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline