Lihat ke Halaman Asli

Dina Amalia

TERVERIFIKASI

Penulis, Bouquiniste

Puisi: Anakmu Sudah Besar, Ayahku

Diperbarui: 8 Februari 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Istimewa (Dina Amalia)

Dulu,
sekalipun tak pernah ragu, mengelus mencium pipimu;
tak juga malu, untuk sekedar minta dipangku.
Dulu,
aku tak pernah ragu, untuk mengadu.
Tak ada batas, untuk pulang kepelukanmu.

Penat, keringat.. nempel melekat:
tapi tak membuatmu pucat;
malah semakin berkilat.

Kini,
anakmu sudah besar, Ayahku..
Sudah malu, untuk sekedar bercerita denganmu.

Anakmu sudah besar, Ayahku..
Semakin erat dengan kerasnya kota;
bercumbu lekat dengan realita dewasa.

Anakmu sudah besar, Ayahku..
Kerepotan memikul beban;
penatnya tak ada tandingan.

Terkadang rapuh..
Ingin sekali mengadu;
tapi anakmu malu;
baru begini saja mengeluh.

Aku tumbuh menjadi sorang yang tak kauduga.
Buah rajutan didikanmu;
buah lukisan asa yang sibuk kuramu.
Sama juga seperti jejakmu;
meski penat, kukuh melaju.

Penulis: Dina Amalia
Ibukota Jakarta, 07 Februari 2024.

Baca Juga: Puisi: Wajah Ibu Dalam Lembar Sendu
Baca Juga: Puisi: Sang Penyair
Baca Juga: Sajak Istimewa: Ibu & Sebait Doa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline