Lihat ke Halaman Asli

Banyak Hutang Membuat Kita Tersesat

Diperbarui: 11 Mei 2024   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di dalam keluarga kami ada 3 bersaudara, yaitu kakak, abg, dan aku adalah anak yg terakhir., masing-masing kami sudah punya keluarga. Aku mempunyai 2 orang ank, usia ank pertamaku beranjak 4 tahun dan usia anak kedua ku beranjak 4 bulan., aku dan suamiku tinggal dirumah org tuaku, disaat aku menikah org tua ku tdk suka dgn lelaki pilihan ku, tidak tau apa alasannya.., hdp kmi saat itu masih serba kekurangan sudah 5 thun menjalani rumah tangga tapi kami  masih kekurangan ekonomi, sampai2 keluarga ku meremehkan hidup kami yang terlalu miskin ini. Lama kelamaan sifat asli org tua pun timbul kpd suamiku yg tdk suka dgn nya., cuman suami ku tdk ambil open dan mmpertahankannya.  Bahkan dia selalu berdoa d sujud terakhirnya agar org tua ku menyukainya., karena doa nya yg tidak putus2 org tua ku akhirnya menyukainya..,

Aku dan suami pun berunding ingin menjalankan bisnis yaitu menjalankan uang orang ( uang rentenir ), yang kami jalankan itu bukan uang kami sendiri tetapi uang rentenir yang hasilnya bagi dua, dia 10% dan kami 10%. Awal kami menjalankan uang org ini berjalan dengan baik, uang tidak pernah kosong dan bisa membeli apa yang kami mau. setelah beberapa bulan bisnis kami menyusut karena uang kami banyak dilarikan nasabah yg tidak bertanggung jawab., kami pikir bisnis kami ini tdk menyusut ternyata gara2 org yg tidak bertanggung jawab ini kami pun akhirnya gali lobang tutup lobang gara2 menutupi bunga yg dilarikan org2 ini. dan pada akhirnya kami banyak utang demi menutupi utang, bkn 1 rentenir ttpi lebih dari 10 rentenir., utang kami pun semakin banyak kalau ditotalkan 90 juta dan pd akhirnya kami pun bingung tiap hari org datang kerumah untuk menagih hutang. kami malu sekali tiap menit orang datang kerumah menagih hutang, sampai-sampai kami dimaki2 org gara2 telat bayar hutang kepada rentenir. sungguh sakit sekali penderitaan yang kami alami ini., sampai2 suami ku tdk berani keluar rumah, hampir depresi dan meninggal. Dan jalan satu2 nya kami dtng kerumah org tua suami ku bercerita tentang masalah yang kami alami dan kmi minta tolong kpd mereka untuk melunasi hutang2 kami, mereka pun terkejut knp sampai segitu banyak hutang kami, sampai2 kluarga dari mertua ku membenci kami dan gara2 kami juga tanah yang satu2 nya dirawat dari bapak kami pun habis terjual gara2 membantu kami bayar hutang. akhirnya hutang kami pun lunas ,, kami pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi, pada saat itu hidup kami pun agak tenang dan kembali nyaman, dan kami berhutang balas budi dengan mertua q, kaan kami balas kebaikan mereka yg sudah rela membantu kesusahan kami. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline