[caption id="attachment_393353" align="aligncenter" width="600" caption="(Nangkring ke-2 Penulis dengan Kompasiana, KompasianaTV Foto : Fitri Haryanti Harsono Saidil Anwar)"][/caption]
Hari ini (25 Januari 2015) adalah hari ulang tahun ku di dunia maya Kompasiana, genap tiga tahun sudah hidup bersama berdampingan dengan kompasianer, berbagi ilmu, perasaan dan pengalaman. Indah rasanya kalau hidup itu saling megapresiasi, bertutur kata penuh makna dan saling memberi inspirasi. Rasa-rasanya hidup ini akan bertambah semangat karena termotivasi oleh saudaranya sendiri.
Itulah barangkali salah satu rahasiahnya silaturahmi sebagaimana yang telah digambarkan oleh nabi akhir zaman dalam haditsnya yang maknyanya kurang lebih seperti ini : “barang siapa yang getol silaturahmi maka ia akan diberikan umur yang panjang dan rezeki yang terus bertambah. Subhanallah, Indah sekali bukan?
Kalau seandainya kita diberi umur yang panjang tapi ditahan rezeki kita itu berbeda tapi dalam hal ini kedua nikmat itu langsung keduanya diberikan oleh Allah sebagaimana yang dijanjikan rosul-Nya. Itulah berkat silaturahmi atau silaturahim. Tertarikkah kita mendengarnya? Jawabannya tergantung kepada hati yang didalamnya bersemayam iman, jika kita yakin maka kita akan menyambutnya.
Tapi sebaliknya jika kita ragu terhadap firman-firman-Nya, ayat suci-Nya, sabda nabi dan rosul-Nya maka mustahil kita akan menyambutnya, kita akan mengabaikannya. Apalagi kalau kita tidak percaya alias tidak beriman kepada apa yang dibawa oleh para nabi dan Rosul Allah, maka kira-kira apa yang terjadi? Mungkin kita akan mengolok-olokkan, menetawakan atau mem-bully-nya.
Hanya sebuah angan-angan saja, atau harapan yang tiada bertepi. Tapi sudahkan apa yang kita yakini (imani) itu benar-benar terjadi? Contoh kecil saja doa-doa yang kita panjatkan, apakah sudah terkabulkan? Meskipun kita berdoa tidak semuanya harus dikabulkan karena berdoa itu pada dasarnya harus menjadi habit, atau kebiasaan baik seorang hamba.
Penulis merasakan ketika setahun di kompasiana, lalu bertambah lagi dua tahun bersama kompasiana, dua kali kopdar yang penulis ikuti, ,merasakan ternyata telah membawa kebaikan dan mafaat silaturahim dengan niat berbagi tadi. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa agar tulisan kita lebih bermakna, paling tidak ada 3 hal dan manfaat menulis di blog bersama seperti kompasiana ini :
1. Memunculkan ide orisinil dan pikiran serta pemikiran yang positif. Dimana ide dan pemikiran itu harus disosialisasikan, dikomunikasikan dan didiskusikan untuk menjadi inspirasi diri sendiri atau orang lain yang bisa bermanfaat untuk kemashlahatan umat dan masyarakat maupun bangsa.
2. Meningkatkan dan melatih skil menulis, teknik menulis dan kapasitas isi tulisan agar bisa lebih produktif dan diberdayakan untuk kemajuan peradaban masyarakat, umat dan bangsa.
3. Menjadi portofolio, koleksi arsip tulisan atau perpustakaan virtual, dan sebagai bukti bahwa seseorang itu sudah memiliki semangat, inspirasi dan motivasi untuk menulis. Sebesar apapun semangat, inspirasi dan motivasi seseorang untuk menulis jika belum dituangkan dalam bentuk tulisan maka belum menjadi suatu karya tulis. Yang penting “Saya sudah menilis, Saya sudah menuangkan ide, pikiran dan pemikiran yang ada dalam diri saya” itu kira-kira.
Kopdar kedua penulis adalah pada saat sosialisasi KompasianaTV yang hasilnya adalah penulis bisa berkenalan dengan sesame kompasiana. Berdiskusi, bertukar pikiran dan berlomba-lomba memberikan yang terbaik kepada agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Dari situlah mencoba bergerak untuk merealisasikan ide-ide yang ada, bahkan ada salah seorang kompasianer yang merasa banyak kesamaan dalam ide-ide dan gagasan yang pada akhirnya akan menjadikan dasar atau landasan selanjutnya untuk bergerak bersama.
Mulai dari kenalan, saling memahami, saling membantu dan bekerjasama sampai pada akhirnya semoga bisa saling berbagi dalam rangka menanggung kebaikan masing-masing, yang ujung-ujungnya adalah seperti telah dijelaskan di dalam hadits di atas yaitu akan mendatangkan rezeki dan memanjangkan umur, yang pada akhirnya menambah inspirasi (baca:hidayah) dan energi dalam hidup ini. Itulah makna dan sekaligus pentingnya kebersamaan dan persaudaraan.
Semoga 3 tahun menulis di Kompasiana ini bisa membawa manfaat khususnya bagi penulis dengan 3 point di atas. Secara khusus penulis telah merasakannya terlepas dengan siapa dan dari siapa ilmu itu datangnya, yang jelas kalau dalam ajaran agama Islam, itu namanya hikmah harus diambil dimanapun dari manapun hatta dari Beijing sekalipun. Semoga tahun ke 4 lebih bermanfaat dan bermakna lagi. Selebihnya terserah pembaca untuk menyimpulkannya sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Salam bersama persaudaraan kompasiana. [DM].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H