Lihat ke Halaman Asli

Predictors Dims

Predicting by history

Ujian dari Queiroz untuk Hierro

Diperbarui: 20 Juni 2018   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.elcorreogallego.es

Malam sebelum hari Pembukaan Piala Dunia 2018, Spanyol melakukan 'manuver' yang cukup mengejutkan.  Mereka memecat Lopetegui pelatih yang membawa Spanyol lolos ke Rusia karena menerima 'pinangan' dari Real Madrid.  Fernando Hierro kemudian dipilih sebagai pengganti.  Hierro yang hanya punya pengalaman satu musim melatih klub Segunda Division hanya punya kesempatan 1-2 hari untuk mempersiapkan tim-nya[1].

Pada pertandingan pertamanya, Spanyol berhadapan dengan Portugal.  Pada saat itu banyak yang khawatir dengan minimnya pengalaman dari pelatih Timnas Spanyol.  Kekhawatiran tersebut sempat muncul di pertandingan melawan Portugal.  Baru 4 menit pertandingan dimulai, Spanyol sudah kebobolan lewat tendangan penalti Cristiano Ronaldo. 

Setelah disamakan oleh Diego Costa 20 menit setelahnya, Spanyol harus mengakhiri Babak Pertama dengan ketertinggalan 1-2 karena gol Ronaldo di menit 44.  Pada pertandingan tersebut, Spanyol akhirnya memang bermain imbang 3-3 setelah menambah 2 gol di Babak Kedua dan kebobolan 1 gol.  Namun ada catatan yang perlu diperhatikan Timnas Spanyol.

Berdasarkan data statistik pertandingan, Spanyol sebenarnya lebih unggul dalam percobaan tendangan bahkan untuk shot on goal.  Spanyol tercatat melakukan 12 kali percobaan tendangan dibandingkan Portugal yang hanya 8 kali.  Sementara untuk shot on goal, Spanyol mendapatkan 5 kali dan Portugal hanya 3 kali.  

Tidak hanya dalam percobaan tendangan, Spanyol juga unggul dalam penguasaan bola, jumlah umpan, serta akurasi umpan. Dalam penguasaan bola, Spanyol mencatatkan 60% penguasaan bola. Sementara untuk jumlah dan akurasi umpan, Spanyol melakukan 727 umpan dengan akurasi 93%.  Catatan tersebut mengungguli Portugal yang hanya melakukan 366 umpan dengan akurasi 87%[2].  Dengan catatan tersebut, Spanyol seharusnya memenangkan pertandingan melawan Portugal.  Lantas apa yang membuat Portugal sukses menahan imbang Spanyol? Jawabannya terletak pada pertahanan Portugal yang sukses melakukan pressing pada pemain-pemain Spanyol yang menguasai bola.

Pada pertandingan malam hari nanti(20 Juni 2018) waktu setempat, Spanyol harus berhadapan dengan Iran yang pada pertandingan pertamanya menunjukkan kedisiplinannya dalam bertahan dan kehandalan dalam melakukan pressing pada lawan.  Maroko yang lebih diunggulkan dan bahkan menguasai jalannya pertandingan justru dipaksa memberikan gol pada masa injury time pertandingan sehingga harus kalah 0-1 dari Iran[3].  

Carlos Queiroz(Portugal)sebagai pelatih Iran sukses menjadikan tim-nya sebagai tim yang punya kedisiplinan dalam bertahan dan melakukan pressing pada lawan.  Queiroz yang  punya pengalaman selama hampir 19 tahun sebagai pelatih memang lebih banyak dikenal sebagai Asisten dari Sir Alex Ferguson bahkan sempat akan dijadikan sebagai calon penerus Fergie di Manchester United.  Namun sebagai pelatih, Queiroz ternyata cukup sukses di tingkat klub dan timnas usia muda[4]

 Pada pertandingan dini hari nanti yang akan ditayangkan Trans TV, kehandalan taktik dari Hierro yang baru seminggu melatih Timnas Spanyol akan kembali diuji oleh pelatih asal Portugal.  Apakah Spanyol akan mampu membongkar pertahanan dari Iran atau bernasib sama seperti Maroko dipaksa 'memberikan upeti' gol?  Kita nantikan saja nanti malam dan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline