Lihat ke Halaman Asli

Predictors Dims

Predicting by history

Tantangan "Kutukan" Medali Emas Olimpiade untuk Brasil

Diperbarui: 4 Desember 2017   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Drawing Piala Dunia FIFA 2018 telah dilaksanakan pada 1 Desember kemaren.  Dalam pembagian grup yang terjadi, kekuatan di setiap grup bisa dikatakan terbagi secara merata.  Tidak ada grup yang benar-benar merupakan grup 'neraka' di Piala Dunia FIFA tahun depan.

Berdasarkan pembagian grup, salah satu grup yang bisa dikatakan cukup berat adalah Grup E yang dihuni oleh Brasil, Swiss, Serbia, dan Kostarika.  Rata-rata poin pada ranking FIFA dari grup tersebut adalah yang tertinggi di antara grup-grup yang lain.  Brasil, Swiss, dan Serbia juga merupakan tim dengan 'alumni' juara Piala Dunia FIFA usia muda. 

Brasil dengan 'alumni' juara Piala Dunia FIFA U-20 2011, Swiss juara Piala Dunia FIFA U-17 2009,dan Serbia juara Piala Dunia FIFA U-20 2015.  Hal ini membuat Grup E semakin menarik, namun dengan kumpulan pemain-pemain bintang Brasil tentu menjadi favorit juara Grup E. Brasil sebagai ranking 2 FIFA tidak hanya menjadi unggulan utama lolos dari Grup E, namun juga menjadi salah satu favorit juara Piala Dunia FIFA tahun depan.  Sebagai 'penguasa' Piala Dunia FIFA, Brasil memang selalu menjadi salah satu favorit juara pada Piala Dunia FIFA.  

Namun pada Piala Dunia FIFA 2018, Brasil akan menghadapi rintangan 'tradisi'.  Brasil sebagai peraih medali emas sepak bola Olimpiade 2016 terhalang tradisi peraih medali emas Olimpiade.  Sejak sepak bola pada ajang Olimpiade menjadi turnamen U-23 di Olimpiade 1992, belum pernah ada peraih medali emas Olimpiade sepak bola yang menjadi juara Piala Dunia FIFA 2 tahun setelahnya.

Dalam catatan penulis, sejak Olimpiade 1992 prestasi terbaik dari peraih medali emas sepak bola Olimpiade pada Piala Dunia FIFA 2 tahun berikutnya hanyalah Perempat Final.  Prestasi ini dicapai oleh Spanyol juara Olimpiade 1992 pada Piala Dunia FIFA 1994, dan Argentina juara Olimpiade 2004 dan 2008 pada Piala Dunia FIFA 2006 dan 2010.  'Tradisi' inilah yang harus dipecahkan Brasil pada Piala Dunia FIFA 2018.  

Terakhir kali peraih medali emas sepakbola Olimpiade menjadi juara Piala Dunia FIFA 2 tahun berikutnya adalah pada Piala Dunia FIFA 1938 oleh Italia.  Italia sebagai peraih medali emas Olimpiade 1936 sukses menjadi juara Piala Dunia FIFA 1938.  Setelah berhasil medali emas sepakbola untuk pertama kalinya,'mengawinkan' medali emas Olimpiade dengan juara Piala Dunia FIFA menjadi tantangan berikutnya bagi Brasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline