Pada Piala Dunia 1982, juara bertahan Argentina berhadapan melawan ‘generasi emas’ Belgia untuk pertama kalinya di ajang Piala Dunia pada babak penyisihan grup. Argentina yang pada saat itu sudah diperkuat Diego Maradona, harus takluk 0-1 lewat gol Erwin Vanderbergh.Kedua tim akhirnya lolos dari penyisihan grup, namun keduanya gagal di putaran kedua.Empat tahun berselang, Argentina yang dipimpin oleh Maradona kembali bertemu dengan ‘generasi emas’ Belgia pada semi final Piala Dunia 1986.Diego Maradona berhasil membalas kekalahan empat tahun sebelumnya lewat 2 gol yang diciptakannya.Malam hari ini, Argentina akan kembali berhadapan dengan 'generasi emas' Belgia di babak perempat final Piala Dunia 2014. Jika pada Piala Dunia 1982 dan 1986, Argentina diperkuat oleh Diego Maradona, kali ini Lionel Messi yang memimpin Argentina.
Kedua tim memang jarang sekali bertemu, Argentina dan Belgia hanya bertemu 4 kali dengan Argentina berhasil meraih 3 kemenangan dan hanya 1 kali kalah.Pertemuan pertama kedua tim berlangsung pada perempat final sepak bola Olimpiade 1928, sementara pertemuan terakhir kedua tim terjadi 28 tahun silam di semifinal Piala Dunia 1986.Pada semifinal Piala Dunia 1986, Maradona memborong 2 gol kemenangan untuk Argentina.Pada pertandingan nanti, Argentina akan berusaha mengulang ‘nostalgia’ 1986 melalui Lionel Messi, namun tentunya Belgia bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
Argentina dan Belgia, keduanya sama-sama lolos dari penyisihan grup sebagai pemuncak klasemen di grup-nya masing-masing.Kedua tim memenangkan keempat pertandingan sebelum melangkah ke perempat final. Argentina mengalahkan Bosnia, Iran dan Nigeria di penyisihan grup, lalu menyingkirkan Swiss di perdelapan final.Sementara itu, Belgia mengalahkan Aljazair, Russia, dan Korea Selatan di penyisihan grup, lalu menyingkirkan AS di perdelapan final. Jumlah gol yang ditorehkan kedua tim juga tidak berbeda jauh, Argentina memasukkan 7 gol sementara Belgia telah melesakkan 6 gol.Bagaimana sebenarnya perbandingan kekuatan kedua tim saat ini?
Berdasarkan data statistik FIFA, kedua tim memang termasuk tim dengan karakteristik menyerang, walaupun jumlah gol yang diciptakan tidak sebesar Belanda yang telah mencetak 12 gol.Argentina rata-rata melakukan 62 kali serangan setiap pertandingan dan merupakan tim dengan rata-rata serangan paling tinggi diantara 32 tim di Piala Dunia 2014, Belgia sendiri merupakan tim kedua yang mempunyai rata-rata serangan tertinggi 55 kali serangan setiap pertandingan.Argentina memang memiliki rata-rata serangan tertinggi, namun untuk rata-rata tendangan setiap pertandingan Argentina hanya berada pada peringkat ketiga dengan 19 tendangan, bahkan untuk prosentase tendangan yang tepat sasaran Argentina hanya berada di peringkat ke-12 dengan 64%.Belgia sendiri menjadi tim dengan rata-rata percobaan tendangan tertinggi untuk setiap pertandingan dengan 20,25 tendangan, dan menempati urutan ketiga untuk prosentase tendangan tepat sasaran 68%.Berdasarkan data tersebut, Argentina yang terlihat masih bergantung pada Lionel Messi tentu harus mewaspadai serangan dari Belgia, apalagi Belgia juga lebih unggul dalam melakukan solo run ke kotak penalti yaitu 23 kali dibandingkan Argentina 19 kali.Namun Argentina juga memiliki keunggulan yang mungkin bisa dimanfaatkan, pertama dari prosentase passing, 80% passing yang dilakukan Argentina tepat sasaran, sementara Belgia hanya 75%.Kedua, Argentina lebih unggul dalam melakukan recovery balls 185 kali sementara Belgia 176 kali.Keunggulan dalam recovery balls ini tentu sangat krusial terutama ketika dalam pertandingan nanti terjadi perebutan penguasaan bola di lini tengah.Keunggulan ketiga, para pemain Argentina memiliki rata-rata kecepatan yang lebih unggul dibandingkan Belgia, yaitu 28.8 km/jam sementara Belgia hanya 28.4 km/jam. Faktor Lionel Messi yang empat kali berturut-turut menjadi man of the match, juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Dengan keunggulan yang dimiliki kedua tim, tentunya pertandingan perempat final Argentina vs Belgia akan menjadi pertandingan yang sangat menarik.Kedua tim, pastinya akan berusaha mewujudkan deja vu kemenangan di Piala Dunia yang masing-masing mereka harapkan.Argentina berharap mengulang kemenangan di semi final Piala Dunia 1986, sementara Belgia berharap dapat mengulang kemenangan pada Piala Dunia 1982. Deja vu manakah yang akan terwujud? Kita nantikan saja nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H