Lihat ke Halaman Asli

Dimsa Mutiara

Mahasiswa

Peduli Sampah Desa Sirangkang, Mahasiswa KKN Undip Olah Sampah Organik Menjadi Lebih Bermanfaat

Diperbarui: 17 Agustus 2023   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pemaparan Program Kerja Pengolahan Sampah Organik di Balai Desa Sirangkang (Sumber: Pribadi)

Pemalang (05/08/2023) - Dalam upaya nyata untuk mengatasi masalah sampah dan mendukung keberlanjutan lingkungan, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) telah memulai inisiatif penting di Desa Sirangkang. Mahasiswa ini terlibat dalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair dan kompos, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas.

Desa Sirangkang menghadapi masalah serius terkait sampah, khususnya di Dusun 1 Sirangkang. Sampah organik yang jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Mahasiswa KKN Undip melihat peluang untuk mengatasi masalah ini dan sekaligus memberikan manfaat ekologis.

Mahasiswa KKN ini bekerja sama dengan masyarakat untuk memulai program pengolahan sampah organik. Sampah-sampah organik dari rumah tangga dan tempat-tempat umum dikumpulkan secara terpisah, kemudian mengolah sampah menjadi dua produk berharga yaitu pupuk organik cair dan kompos.

Pupuk organik cair dihasilkan melalui proses fermentasi dari sampah organik yang diberikan bioaktivator dari terasi dan gula untuk mempercepat proses penguraian. Sampah organik yang tidak dapat mengeluarkan pupuk organik cair dapat dimanfaatkan sebagai kompos.

Inisiatif ini memiliki manfaat ganda. Pertama, mengurangi jumlah sampah organik yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir sehingga mengurangi dampak negatif sampah terhadap kesehatan dan lingkungan. Kedua, menghasilkan pupuk organik cair dan kompos yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Mahasiswa KKN Undip tidak hanya menjalankan proyek ini, tetapi juga berkolaborasi dengan warga desa. Mereka memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak sampah organik terhadap kesehatan dan lingkungan, manfaat dan cara penggunaan pupuk organik cair dan kompos, serta melakukan demonstrasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair dan kompos.

Pemaparan materi dan demonstrasi pengolahan sampah organik (Sumber: Pribadi)

Selama peluncuran program, terlihat antusiasme dan dukungan dari masyarakat Desa Sirangkang. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi dusun-dusun lain dalam pengelolaan sampah dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Penggunaan bahan-bahan dapur yang sering dijumpai ternyata memiliki dampak yang sangat luar biasa yaitu dapat mengatasi permasalahan sampah yang berasal dari rumah tangga. "Oalah, jadi cuma pakai terasi dan gula udah bisa nguraiin sampahnya ya, Mbak? Mudah dan praktis sekali kalau gitu buatnya!" Ujar salah satu Masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan edukasi.

Penyerahan alat pengolahan sampah organik kepada ketua RT 02 sebagai perwakilan (Sumber: Pribadi)

Inisiatif mahasiswa KKN Undip dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk organik cair dan kompos adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat. Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat merupakan langkah menuju solusi berkelanjutan untuk masalah sampah dan pertanian. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak negatif, tetapi juga memberikan manfaat positif kepada komunitas setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline