“PSIM kapan main sih?” beberapa orang menanyakannya sekitar delapan bulan lalu.
Tiket sudah di dapat, saya datang lebih awal untuk bertemu dengan seorang kawan. Ipod tak lupa saya bawa siapa tahu mendapat gambar terjadinya gol.
Masuk stadion suasananya menurut saya tidak penuh tapi lumayanlah untuk sekelas stadion Mandala Krida. Beberapa teman saya sibuk dengan laskar/komunitasnya. MC membacakan susunan pemain tanda pertandingan segera dimulai. Saya masih sibuk mengambil gambar untuk liputan independent.
Eko Kancil ditarik keluar lapangan, Dimas Priambodo eks Tunas Jogja masuk menggantikannya. Sebelum pertandingan saya sempat berbincang dengan Kancil-begitu nama panggilannya. “Mas nanti semoga bisa full”. “Iya mas Insya Allah, bisa” jawab pemain yang telah mencicipi Ligina sejak tahun 1999.
Lapangan tengah PSIM terasa berat setelah perginya Kancil. Dimas sebenarnya tidak tampil buruk. Tri Handoko yang mulai nyaman bermain di sisi kanan beberapa kali merangsek masuk ke pertahanan PSBK Blitar. Dia berani duel dengan pemain asing PSBK yang tinggi besar. Licin. Tri Handoko akhirnya membuka skor untuk PSIM. Tuan Rumah bersorak menyambut gol.
Seorang teman berseloroh, “Mengapa Oni mengganti sarung tangannya setelah PSIM unggul?”
Tidak berapa lama PSBK mampu menyamakan lalu membalikan keadaan menjadi 1-2. Tuan rumah semakin tertekan, bermain dihadapan publik sendiri Topas dkk. Sulit membongkar pertahanan lawan.
Umpan tarik Suprek –panggilan Supri disambar oleh Arga Permana namun sayang bolanya tipis diatas gawang. Asa melambung.
Engkus Kuswaha yang didapuk sebagai targetman praktis minim peluang. Gol terakhir dari PSBK juga terasa menyesakan, berawal dari serangan balik, Andri Wirawan mencoba mengawal namun terlihat ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Topas, Andri dan Eko Pujianto mampu dilewati dan lesakan menghujam gawang Oni.
Partai kandang pertama berhasil diambil tim tamu, masih ada laga kandang melawan PSBI Blitar. Semoga mental bertanding tim Laskar Mataram sudah siap untuk merumput kembali. Dan setiap pemain sudah bersinergi, umpan pendek yang tepat, umpan terobosan yang manja dan lesakan bola yang terarah tetap kami nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H