Lihat ke Halaman Asli

Dimas Yuri Ramdhana

Editor dan Penulis Lepas

Perbincangan tentang Perjalanan di Tokomie

Diperbarui: 1 Oktober 2023   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Senyum perempuan penjaga toko itu berhenti di jendela dan menuju kepada lelaki yang baru tiba. Ia membiarkan lelaki itu ke dalam duduk di bawah penyejuk udara menghilangkan matahari daerah Kelapa Gading yang melekat dalam keringat.

Lelaki tersebut bergabung dengan seorang perempuan yang sudah duduk di tengah restoran sejak tak ada orang. Mereka berkelakar, berbincang, berbicara lewat mata. Rindu mereka berada dalam rasa penasaran dan rasa lapar, menjelma menjadi kosakata dengan perhatian, lalu melihat menu pada gambar dan tulisan.

"Pilih dua?"

"Kamu satu, aku satu."

"Yang ini sama-sama?"

"Yang ini kamu, yang ini aku."

Dua mangkuk: mie ayam & mie pok dengan mie lebar dan pipih, serta bakso goreng, liang teh, dan es jeruk sonkit datang bergabung diam di depan dan menunggu dicicip.

Lelaki itu sudah menoleh beberapa kali ke dinding bata, melihat poster karya seni bernuansa Cina; huruf Mandarin, serta warna yang kontras berwarna cerah.

"Kamu sengaja membuatku lapar ya? Kamu sengaja membuatku lahap ya?" Si lelaki sendirian bergumam.

Tahukah kamu bahwa warna kuning dan merah membuat orang lebih nafsu makan? Adapun warna biru dan hijau, baik tua maupun muda, membuat orang ingin rebahan.

Rasa menjelajah membawa mereka pada Kelapa Gading. Hal itu karena, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat sudah terlalu sering.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline