Lihat ke Halaman Asli

Keluh Kesah Siswa dalam Pembelajaran Online di Masa Pademi Saat Ini

Diperbarui: 24 Mei 2021   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluh kesah siswa menjalani pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. | pexels

Sejak belajar dirumah tugasnya melebihi seperti disekolah . sebaiknya selama belajar dirumah, jangan terlalu membebani dengan tumpukan tugas yang sangat banyak hal demikian hanya membuat siswa cemas dan terbebani yang berpengaruh pada melemahnya system imun yang berdampak pada mudahnya serangan virus.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.

Baca juga: Tantangan Baru! Siswa Belajar Online Selama Pandemi Covid-19

Banyak permasalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran online salah satunya adalah Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa. Kondisi guru di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Bantul pada khususnya tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, terutama guru guru yang menjelang pensiun. Begitu juga dengan siswa, terutama yang dipelosok desa kurang menguasai teknologi untuk pembelajaran. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai. Perangkat pendukung teknologi  mahal.

Tidak jarang juga siswa tidak bisa mengerjakan tugas karena tidak mampu membeli kuota paket data. Akses Internet yang terbatas. Tidak semua lembaga pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati internet dengan baik. Apalagi dipelosok pedesaan yang terkadang sinyal internet tidak ada. selain itu banyak orang tua yang mengeluh dengan pelajaran online karena orang tua banyak yang nggak bisa mengajari anaknya.

Baca jugaKetika Orangtua Peserta Didik Curhat tentang PJJ

Saya juga merasa kurang menangkap dengan belajar online karena guru hanya memberi materi kemudian di suruh mempelajari sendiri menurut saya kurang efektif soalnya siswa tidak tau benar atau salah dalam belajar itu. sedangkan kalau tatap muka lebih mengetahui pelajaran tersebut karena guru menjelaskannya dan lebih muda untuk saling Tanya jawab.

Walaupun ada subsidi bantuan kuota dari pemerintah akan tetapi masih banyak kendala yang menjadi permasalahan untuk belajar online salah satunya terkendala jaringan khususnya teman teman yang berada didaerah terpencil misalnya dikalimantan,Sulawesi dan sebagainya.

Baca jugaKunci Sukses PJJ

Kita sebagai siswa hanya bisa mengikuti anjuran guru dan pemerintah karena kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk tatap muka.tapi kalo boleh usul saya berharap ada solusi supaya siswa dapat menerima pembelajaran seperti biasa .semisal khususnya yang ada dijogja ,dijogjakan termasuk zona hijo sebagian alangkah baiknya untuk sekolah bisa dilakukan dengan bergantian ,misal dalam seminggu dibagi 2 sesi yaitu 3 hari 3 harimungkin alangkah lebih efektif dari pada belajar dirumah terus.akan tetapi tetap memperhatikan protocol yang berlakku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline