Lihat ke Halaman Asli

Ketika Pendidikan Kehilangan Kreativitas?

Diperbarui: 15 Mei 2024   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika Pendidikan Kehilangan Kreativitas?

Lima belas tahun yang lalu ketika penulis masih merasakan sebagai guru rasanya, ada kreativitas tiada batas untuk menampilkan segala kemampuan peserta didik dalam menutup tahun pendidikan mereka.

Acara perpisahan diisi oleh gemerlap panggung unjuk kebolehan siswa di lapangan sekolah.
Tidak ada semprat-semprot air pemadam kebakaran seperti yang sekarang berseliweran di media sosial.
Para siswa unjuk kebolehan apa yang mereka peroleh dalam pembelajaran selama 3 tahun. Setiap kelas unjuk kekompakan untuk tampil dalam berbagai bentuk nyanyian, tarian, drama, puisi, MC, olah raga, pencak silat, mengaji, pokoknya semua ketrampilan ditampilkan di depan teman dan orang tua yang hadir.

Perpisahan sebagai ajang unjuk kebolehan apa yang diperoleh. Orang tua menyaksikan keberhasilan putra putrinya, yang selama 3 tahun mungkin tidak pernah melihat perkembangan anaknya.
Itulah perpisahan yang sesungguhnya sehingga memberi kesan kepada semua guru, siswa, dan orang tua.
Tidak ada Hura Hura di hotel, tidak ada ada semprot-semprot air melalui water Canon karena kedua pemborosan. Lalu unsur pendidikannya dimana?

Dengan bangga dipamerkan di medsos, sungguh sebuah kemunduran, pendidikan yang 3 tahun hasilnya apa?
Apakah karena berbagai larangan untuk tidak mengadakan perpisahan menjadi seperti ini?
Meskipun larangan mengadakan perpisahan dari beberapa pemda adalah kesalahan besar. SEHARUSNYA LARANGAN PERPISAHAN DI 

HOTEL, GEDUNG PERTEMUAN DAN YAMG BERSIFAT HURA HURA.
Perpisahan di sekolah dengan menampilkan dan unjuk ketrampilan hasil belajar kenapa tidak dilakukan?
Apakah pendidikan kita memang sudah kehilangan kreativitasnya? Entahlah...biarlah para guru yang menjawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline