Lihat ke Halaman Asli

Pelajaran Mulok, Penanaman Karakter yang Dilupakan

Diperbarui: 14 April 2024   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam Kurikulum KBK, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, selalu muncul Pelajaran Muatan Lokal yang dapat dilaksanakan dalam bentuk integrasi pada mata pelajaran lain, atau dalam mata pelajaran sendiri sebanyak 2 jp.

Tetapi banyak daerah yang kurang memperhatikan pentingnya Mulok untuk kepentingan pembangunan karakter, promosi potensi lokal dan menggali potensi daerah. Ada  Kabupaten kota yang lebih suka membuat mulok Bahasa Inggris atau Bahasa Arab. Pertanyaan kandungan lokalnya dan keunggulan lokalnya dimana?

Idealnya mulok diajarkan dalam bentuk pelajaran sendiri seperti di Jawa Barat atau Jawa Tengah dengan mata pelajaran Bahasa Sunda atau Bahasa Jawa. Di i Sumatera Selatan ada Keputusan Gubernur Sumsel No. 38 Tahun 2015 tentang Muatan Lokal Sumsel. Isinya secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu 1. Lingkungan alam potensi kearifan lokal wisata Alam dan wisata sejarah, pemberdayaan dan konservasi alam. 2 Lingkungan sosial dan 3. Lingkungan budaya.

Mulok Sumsel sangat adaptif terhadap potensi lokal agar diketahui, dipahmi, dan disadari oleh setiap insan yang hidup dan tinggal di Sumsel.

Tetapi respon terhadap Pergub ini sangat lambat hanya beberapa gelintir orang yang menyadari dan terus berjuang untuk memasukan mulok dalam pelajaran. Ada beberapa kabupaten seperti Banyuasin, Muba, Lahat, dan Okut yang telah melaksanakan muatan lokal dalam bentuk mata pelajaran sendiri.

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI sudah dirumuskan meskipun perlu penambahan atau penyempurnaan.

Beberapa penulis Sumsel yang dipelopori oleh Dr. Sadiman telah menulis buku Mulok Sumsel lengkap mulai dari SD, SMP, dan SMA. Diterbitkan oleh penerbit CV Anugrah Jaya dan Penerbit Yudistira, dapat dijadikan sebagai buku rujukan dalam proses pembelajaran Mulok.

Perlu kemauan dan usaha keras dari setiap kabupaten untuk menjadi milik sebagai sarana memperkenalkan keunggulan lokal kepada masyarakat luas khusunya kepada peserta didik. 

Momentum Kurikulum Nasional 2024 harus dijadikan sebagai modal Daerah untuk memasukan mata pelajaran mulok dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Jika ingin budaya dan Potensi Daerah dapat dikembangkan lebih cepat.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline