Sumatera Selatan sebagai 5 provinsi terbesar di Indonesia, tahun 2024 akan melakukan pilkada serentak. Termasuk beberapa kabupaten kota. Sudah muncul pasangan Mawardi Yahya--Harnojoyo yang diketuai oleh Syarial Oesman.
Mawardi yang sebelumnya berpasangan dengan Herman Deru, sekarang menjadi anggota parpol Gerinda, berpindah dari Golkar. Bupati OI dua periode ini mempunyai basis masa yang kuat.
Demikian juga Harnojoyo, wali kota dua periode ini mempunyai basis masa yang kuat. Kemungkinan pasangan ini akan diusung oleh Gerindra dan Demokrat, meskipun di Gerindra masih ada tokoh Edi Santana Putra, yang diisukan berpasangan dengan Herman Deru.
Sebagai DPW Nasdem, tentu Nasdem kembali akan mencalonkan Herman Deru, untuk maju kembali. Herman Deru, diuntungkan karena sebagai gubernur yang terakhir. Peluangnya juga paling besar.
Muncul juga Heri Armalindo berpasangan dengan Popo Ali. Juga mempunyai basis masa yang harus diperhitungkan. Apalagi Heri Armalindo membawa visi dan misi, Alex Noerdin "Sekolah Gratis".
Jauh jauh hari dukungan terhadap Heri Armalindo juga "diisukan" dari Alex Noerdin. Kemungkinan akan diusung oleh Partai Golkar. Golkar peraih anggota DPRD Sumsel terbesar, kemungkinann tetap akan menjadi primadona pilihan.
Masih belum terdengar tokoh dari PDIP, PKB, PKS, belum memunculkan nama calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur.
Sebagai politisi senior, Syarial Osman, Mawardi Yahya dan Harnojoyo sudah memperhitungkan dan menyiapkan perahu untuk pencalonannya.
Perhitungan elektoral tokoh, asal daerah, partai politik menjadi persiapakan penting untuk dapat memenangkan pilkada Sumsel. Tentu "ponjen" karena Pilkada Gubernur membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Gambaran Pilkada petanya berbeda dengan pilpres. Psikologi dan suasana kebatinan masyarakat terhadap para calon juga berbeda. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan penulis akan lihat, manakah yang akan memberikan solusi terbaik untuk pendidikan.
Bukan sekedar sekolah gratis, tetapi kesempatan dan hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, kesempatan dan kesetaraan bagi semua, pemerataan pendidikan di seluruh Sumsel, dan kesejahteraan para pekerja di dalamnya yaitu pendidik dan tenaga kependidikan.