Lihat ke Halaman Asli

Dimas RahmatNaufal

Mahasiswa Administrasi Publik dan Kader IMM FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dampak Manajemen Risiko Pada Pelayanan Perizinan Usaha Tani

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tiga faktor dominan yang berpengaruh pada lambannya pertumbuhan sektor pertanian yang mengakibatkan "kepincangan" seperti posisi tawar para petani begitu lemah, lalu ada kurangnya SDM aparat yang melayani masyarakat dan kurang tepatnya sistem yang diterapkan. Maka dari itu posisi mensejahterakan para petani perlu di galakkan dengan dukungan pemberdayaan dan perizinan usaha tani.

Perizinan berusaha risiko perlu kita ketahui sebagai perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha dalam meningkatkan ekosisten investasi dan kegiatan berusaha. Kemudian salah satu PP yaitu PP Nomor 5 Tahun 2021 yang mengatur tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

Hadirnya UU Cipta Kerja mengakibatkan adanya pergeseran paradigma sistem perizinan biasa menjadi perizinan berbasis risiko. Risk Based Approach adalah sebuah pendekatan di mana tingkat risiko menjadi sebuah pertimbangan atas kegiatan usaha yang dilakukan. Semakin tinggi potensi risiko yang dilakukan maka pengawasan dari pemerintah akan semakin ketat serta semakin banyak jenis perizinan yang dibutuhkan.

Dalam dunia usaha tani, perizinan berusaha menjadi faktor krusial yang dapat mempengaruhi kelangsungan dan pertumbuhan bisnis petani. Manajemen risiko perizinan berusaha bukan hanya sekadar kepatuhan hukum, tetapi juga strategi penting untuk mengelola risiko terkait dengan perizinan yang diperlukan dalam kegiatan pertanian. Artikel ini akan mengulas mengapa manajemen risiko perizinan berusaha sangat penting dalam usaha tani dan apa dampaknya.

Pentingnya Manajemen Risiko Perizinan Berusaha

  • Kepatuhan Hukum: Pertanian modern dikepung oleh peraturan perizinan yang kompleks. Petani yang mengelola perizinan dengan baik dapat menghindari masalah hukum dan denda yang berpotensi merugikan usaha mereka.
  • Pertumbuhan Usaha: Dengan mengelola risiko perizinan, petani dapat mempercepat proses perolehan izin, memungkinkan perluasan usaha tanpa hambatan birokrasi yang berlebihan.
  • Keberlanjutan: Mematuhi persyaratan perizinan membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan usaha pertanian dalam jangka panjang.

Kemudian  kebijakan pertanian yang meningkatkan pasar domestik dan internasional, karena pasar sebagai usaha agribisnis yang memiliki potensial pengembangan penasaran harus sejalan dengan pengembangan usaha produksi. Seperti usaha industri jual beli memiliki "riset pasar," Dari riset pasar ini dihasilkan informasi pasar antara lain potensi pasar dan harga.

Apabila dilakukan kegiatan pemasaran seperti penjualan diakhiri dengan distribusi (delivery). Hubungan ini bisa memberi saran pada kebijakan pengembangan pasar ialah

  • Mengembangkan kegiatan riset pasar
  • Meningkatkan pelayanan informasi pasar
  • Meningkatkan promosi dan diplomasi pertanian
  • Rasionalisasi impor produk pertanian. Memfasilitasi pengembangan investasi
  • Mengembangkan infrastruktur dan sistem pemeran yang efektif dan adil.

Langkah-langkah Manajemen Risiko Perizinan Berusaha

  • Pengetahuan yang Memadai: Petani perlu memahami persyaratan perizinan yang berlaku di wilayah mereka dan upaya yang diperlukan untuk memenuhinya.
  • Perencanaan Terstruktur: Membuat rencana manajemen risiko yang mencakup strategi perizinan sebagai bagian integral dari perencanaan bisnis.
  • Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Bekerjasama dengan pihak terkait seperti lembaga pemerintah, ahli hukum, atau konsultan perizinan untuk memastikan kepatuhan dan pengelolaan risiko yang efektif.

Dampak Manajemen Risiko Perizinan Berusaha dalam Usaha Tani

  • Peningkatan Efisiensi: Proses perizinan yang terencana dan terkelola dengan baik dapat meningkatkan efisiensi operasional petani.
  • Pengurangan Biaya: Menghindari masalah perizinan yang tidak terduga dapat mengurangi biaya tambahan dan mempertahankan profitabilitas.
  • Kepercayaan Pelanggan: Memiliki izin yang lengkap dan sah dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk pertanian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko perizinan berusaha memiliki dampak signifikan dalam usaha tani. Petani yang mampu mengelola risiko perizinan dengan baik cenderung lebih sukses dan mampu menghadapi tantangan perizinan yang kompleks dalam industri pertanian. Melalui pendekatan yang terstruktur dan proaktif terhadap manajemen risiko perizinan, para petani dapat memastikan kelangsungan dan pertumbuhan usaha tani mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline