Setiap hari nya kita selalu memakai energi yang berlebihan. Seandainya jika di rumah dan di ruang publik bisa menghemat, maka perlu kekonsitenan lebih. Untuk itu perlunya menyelami pola pikir generasi Z terhadap lingkungan sebagai kunci menuju Net Zero Emission. Hal ini sebagai fundamental untuk pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Menyelami pola pikir generasi Z terhadap lingkungan sebagai kunci Net Zero Emission ini. Kira-kira usaha apa aja yang harus dilakukan demografi tahun 1997-2012. Maka dari itu artikel ini akan menjelaskan seberapa penting pola pikir generasi Z bagi lingkungan. Simak berikut ini.
A. Keterkaitan Fenomena Digital
Ciri khas generasi Z yaitu dengan memegangi gawai mereka masing-masing. Sekarang dikenal teknologi 4.0 dan society 5.0 membuat fenomena digital pada transparan nya informasi. Jika ada suatu peristiwa mereka akan terus merekam hingga viral. Generasi Z sendiri tumbuh dengan internet, media sosial dan akses seketika ke informasi. Transparansi informasi menjadi kunci menuju target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Hal ini juga sebagai pendukung dari regulasi pemerintah yaitu Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang percepatan pengembangan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik. Berkaca pada banyak komunitas sebagai pioneer terutama pandawara grup yang bermula dari fenomena digital yang positif. Sehingga mereka menjadi terkenal dan banyak keterkaitan sponsor pada mereka.
Kebijakan tersebut sangat bisa terbantu oleh generasi Z dengan lihai bermain sosmed. Kemudian semakin banyak orang tergerak membuat komunitas lingkungan dan mengajak dalam menyelami pola pikir generasi Z terhadap lingkungan menjadi kunci mendorong Net Zero Emission.
B. Regulasi yang Partisipatif
Melihat banyak kajian-kajian dan regulasi yang mengakar pada isu lingkungan. Sudah sepatutnya menyelami pola pikir generasi Z terhadap lingkungan menjadi cakupan yang positif. Net Zero Emission menjadi agenda nasional. Seperti Indonesia terus mengkaji transisi energi dalam komitmen keterjangkauan teknologi serta bersih pemulihan ekonomi nya.
Regulasi yang partisipatif dan transparansi membuat generasi Z lebih berpikir kedepan. Lanjut dari peran generasi Z ini bisa dengan konten kreatif yang mengajak para masyarakat, sebuah komunitas yang dipenuhi mahasiswa mengajak masyarakat dalam bersosialisasi seperti diadakannya seminar nasional dan talkshow. Pemerintah sudah berupaya dalam pembuatan kebijkan, sehingga sebagai generasi Z bantu viralkan berbagai kegiatan yang di adakan komunitas maupun organisasi.
Untuk itu keduanya saling kolaborasi dan komitmen, karena di Indonesia sendiri komitmen pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target penurunan sebesar 31,89% pada unconditionally tanggal 23 September 2022 yang sebelumnya 29% dan 43,20% sebelumnya 41% conditionally.