Lihat ke Halaman Asli

Kesabaran Revolusioner Dari Seorang Mahasiswa Yang Menganggur

Diperbarui: 5 Januari 2025   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah layang-layang putus, terombang-ambing di angkasa tanpa tujuan.

Angin kehidupan meniupku ke sana kemari, tanpa pernah memberiku tempat untuk mendarat.

Aku, seorang mahasiswa, dengan segenggam mimpi di tangan, kini menggenggam hampa.

Gelar itu, seperti mahkota duri yang tersemat di kepalaku,

Mengilap di mata dunia, tapi menusuk jiwa yang meronta.

Janji-janji masa depan kini menjelma menjadi bayang-bayang kelam,

Bertumpuk seperti buku-buku di perpustakaan usang---berdebu, tak tersentuh, terlupa.

Setiap pagi, aku menyulam asa dari kain compang-camping kenyataan.

Aku mengetuk pintu-pintu kesempatan, tapi hanya gema sepi yang menjawab.

Surat lamaran kerja menjadi burung-burung kertas,

Diterbangkan ke angkasa, namun tak satu pun mendarat di tangan harapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline