Lihat ke Halaman Asli

Marhaenisme dan Ancaman PHK Massal: Meninjau Ulang Jalan Perjuangan Kaum Kecil

Diperbarui: 31 Desember 2024   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.hukumonline.com/berita/a/guru-besar-ini-bicara-phk-alasan-force-majeure-dampak-covid-19-lt5ea02c57c5dc8/

Marhaenisme, sebagai ideologi yang dirumuskan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, adalah pandangan yang berakar pada perjuangan kaum kecil, seperti petani, buruh, dan rakyat jelata, dalam menghadapi ketidakadilan sosial dan ekonomi. Di era modern ini, nilai-nilai Marhaenisme kembali relevan ketika masyarakat menghadapi ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang semakin meluas. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi stabilitas ekonomi nasional tetapi juga meruntuhkan mimpi banyak rakyat kecil yang berjuang untuk hidup layak.

Data Terkini Ancaman PHK Massal di Indonesia

PHK massal telah menjadi momok besar bagi pekerja Indonesia di tahun 2024. Berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan, hingga Desember 2024, setidaknya 64.221 pekerja telah kehilangan pekerjaan mereka. Sektor industri yang paling terdampak adalah industri pengolahan, jasa, dan pertanian. Di sektor teknologi, banyak perusahaan rintisan atau startup juga terpaksa melakukan efisiensi besar-besaran, akibat minimnya pendanaan global yang berimbas pada kelangsungan operasional.

Di sisi lain, laporan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebutkan bahwa ancaman PHK masih akan berlanjut hingga tahun depan jika kondisi ekonomi global dan domestik tidak membaik. Inflasi, penurunan daya beli masyarakat, dan perubahan pola konsumsi menjadi faktor-faktor yang memperparah situasi ini.

Penyebab Utama PHK Massal

Ada beberapa faktor utama yang memicu terjadinya gelombang PHK massal di Indonesia, di antaranya:

1. Perlambatan Ekonomi Global

Perang dagang antara negara besar, ketidakpastian geopolitik, dan dampak pandemi yang berkepanjangan telah mengurangi permintaan ekspor Indonesia. Banyak perusahaan manufaktur yang bergantung pada pasar global harus mengurangi produksi karena menurunnya pesanan.

2. Teknologi dan Otomatisasi

Penerapan teknologi dan otomatisasi di berbagai sektor industri telah menggantikan peran tenaga kerja manusia. Banyak perusahaan memilih efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan dan menggantinya dengan teknologi yang lebih murah dalam jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline