Lihat ke Halaman Asli

Bayang-Bayang di Bawah Mentari

Diperbarui: 29 Desember 2024   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah malam tanpa bintang,

gelap yang tak dihiraukan angin,

terpaku menatapmu, si fajar perak,

dengan kilauan yang merayakan pagi.

Kamu adalah ladang gandum,

menggeliat subur dalam pelukan hujan,

sementara aku hanya pasir tandus,

kering, retak, dan ditinggalkan harapan.

Aku mendengar langkahmu,

gemerincing rezeki di lorong sunyi,

sedang langkahku bagai debu liar,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline