Berlayar di Pelabuhan yang Salah
Kapal rindu terombang-ambing di samudra keliru,
Layar terkembang, namun angin menghembus jauh dari arah pulang.
Di pelabuhan ini, dermaga hanyalah bayang-bayang kesalahan,
Tiang jangkar melingkar, mengikat hati yang sempat bebas.
Ombak adalah bisik-bisik waktu,
Menceritakan dosa langkah yang salah menepi.
Takdir bagai mercusuar yang redup,
Cahayanya tak lagi menuntun, hanya menyesatkan.
Di pelabuhan ini, matahari terbenam dengan luka,
Langitnya merah, bukan jingga;