Lihat ke Halaman Asli

Karl Marx, Pertentangan Kelas dan Dinamika Kapitalisme

Diperbarui: 7 Oktober 2024   04:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://damarbanten.com

Karl Marx, salah satu pemikir paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran politik dan ekonomi, menggagas teori pertentangan kelas yang menjadi fondasi dari analisisnya tentang masyarakat kapitalis. Dalam pandangan Marx, sejarah umat manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Gagasan ini tidak hanya berakar pada analisis teoretis, tetapi juga merupakan respons terhadap realitas sosial yang dihadapi pada zamannya, di mana kapitalisme semakin mendominasi dan menimbulkan ketimpangan ekonomi yang mencolok.

Pemahaman Kelas Menurut Marx

Di jantung pemikiran Marx terletak konsep kelas sosial. Menurut Marx, kelas bukanlah hanya tentang kekayaan atau posisi sosial, tetapi lebih tentang hubungan individu terhadap alat produksi. Dalam masyarakat kapitalis, alat produksi (seperti pabrik, tanah, dan modal) dikuasai oleh sekelompok kecil orang yang disebut sebagai bourgeoisie atau kelas pemilik modal. Di sisi lain, mayoritas orang -- yang disebut proletariat atau kelas pekerja -- tidak memiliki alat produksi dan hanya memiliki tenaga kerja yang dapat mereka jual kepada pemilik modal untuk bertahan hidup.

Kelas pemilik modal mengontrol kekayaan dan sumber daya ekonomi, sementara kelas pekerja harus menjual tenaga mereka demi mendapatkan upah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini menciptakan kondisi yang eksploitatif, di mana nilai surplus dari pekerjaan kelas pekerja diambil oleh kelas pemilik modal sebagai keuntungan. Marx menyebut proses ini sebagai eksploitasi, karena pekerja tidak mendapatkan nilai penuh dari kerja yang mereka hasilkan.

Pertentangan Kelas sebagai Motor Sejarah

Bagi Marx, sejarah manusia secara keseluruhan adalah sejarah pertentangan kelas. Setiap tahap perkembangan masyarakat ditentukan oleh hubungan produksi, yaitu cara masyarakat mengorganisir produksi dan distribusi barang dan jasa. Di masa perbudakan, misalnya, pertentangan terjadi antara tuan tanah dan budak; di masa feodalisme, pertentangan terjadi antara bangsawan dan petani; dan dalam kapitalisme, pertentangan berlangsung antara kelas pemilik modal dan kelas pekerja.

Pertentangan ini bukan sekadar konflik ekonomi, tetapi juga bersifat politis dan ideologis. Kelas yang berkuasa tidak hanya mengontrol ekonomi tetapi juga institusi politik dan hukum, sehingga aturan-aturan yang berlaku di masyarakat cenderung menguntungkan kepentingan mereka. Dalam kapitalisme, negara dipandang sebagai alat kelas pemilik modal untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Oleh karena itu, perjuangan kelas bukan hanya tentang perebutan kekayaan, tetapi juga tentang kekuasaan politik.

Alienasi dalam Masyarakat Kapitalis

Salah satu konsep penting yang dikemukakan oleh Marx terkait pertentangan kelas adalah alienasi. Marx berpendapat bahwa dalam sistem kapitalis, pekerja tidak hanya dieksploitasi secara ekonomi, tetapi juga mengalami alienasi atau keterasingan dari hasil kerja mereka, proses produksi, dan bahkan dari sesama manusia.

Alienasi ini terjadi karena dalam kapitalisme, pekerja tidak memiliki kendali atas produk yang mereka hasilkan. Sebaliknya, produk tersebut dimiliki oleh pemilik modal dan dijual di pasar untuk menghasilkan keuntungan. Pekerja menjadi sekadar alat dalam proses produksi, terpisah dari hasil kerja mereka sendiri. Hal ini menciptakan perasaan keterasingan, di mana individu tidak merasakan hubungan yang berarti dengan pekerjaan mereka atau dengan produk yang mereka ciptakan.

Selain itu, pekerja juga teralienasi dari proses produksi itu sendiri. Mereka hanya memiliki sedikit atau tidak ada kendali atas bagaimana pekerjaan dilakukan, karena semua keputusan berada di tangan pemilik modal. Ini menghilangkan potensi kreatif dan kebebasan pekerja dalam menentukan nasib mereka sendiri. Alienasi ini, bagi Marx, adalah salah satu aspek paling merusak dari kapitalisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline