Lihat ke Halaman Asli

Auguste Comte: Pengantar Positivisme

Diperbarui: 16 Agustus 2024   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.gramedia.com/literasi/teori-auguste-comte/#google_vignette

Auguste Comte (1798-1857) adalah seorang filsuf Prancis yang dikenal sebagai "bapak sosiologi" dan pelopor aliran filsafat yang disebut dengan positivisme. Gagasan-gagasan Comte tentang ilmu pengetahuan dan masyarakat telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan pemikiran ilmiah dan sosial di Eropa pada abad ke-19 dan seterusnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang konsep positivisme yang dirumuskan oleh Comte, serta relevansinya dalam konteks ilmu pengetahuan dan masyarakat modern.

### Latar Belakang Kehidupan Auguste Comte

Comte lahir di Montpellier, Prancis, pada tahun 1798. Masa mudanya dipenuhi oleh dinamika sosial dan politik akibat Revolusi Prancis. Kondisi ini mempengaruhi cara pandang Comte terhadap masyarakat, yang kemudian berujung pada pengembangan teorinya mengenai keteraturan sosial dan pentingnya ilmu pengetahuan untuk memahami dan memperbaiki kondisi sosial. Comte belajar di cole Polytechnique di Paris, sebuah institusi yang terkenal dengan pendekatan ilmiahnya yang ketat. Di sinilah dia mulai mengembangkan minat terhadap sosiologi, yang saat itu belum diakui sebagai disiplin ilmu yang mandiri.

### Positivisme: Definisi dan Prinsip-Prinsip Utama

Positivisme adalah pandangan filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan sejati hanya bisa diperoleh melalui pengamatan empiris dan pengalaman inderawi. Bagi Comte, ilmu pengetahuan harus dibangun di atas dasar fakta yang dapat diamati dan diverifikasi. Comte menolak spekulasi metafisik dan teologis yang dianggapnya tidak memiliki dasar yang kuat dalam kenyataan.

Comte merumuskan beberapa prinsip dasar dalam positivisme:

1. **Penolakan terhadap Metafisika:** Comte menolak segala bentuk penjelasan yang tidak dapat diverifikasi secara empiris. Menurutnya, ilmu harus terfokus pada fakta-fakta yang dapat diobservasi, bukan pada spekulasi mengenai entitas atau kekuatan yang tidak terlihat.

2. **Hukum Tiga Tahap (Law of Three Stages):** Comte mengajukan teori bahwa perkembangan intelektual manusia berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tahap teologis, metafisis, dan positif. Pada tahap teologis, manusia menjelaskan fenomena alam dengan mengaitkannya dengan kekuatan supranatural. Pada tahap metafisis, penjelasan didasarkan pada konsep-konsep abstrak. Tahap positif, yang merupakan tahap tertinggi menurut Comte, ditandai dengan penggunaan metode ilmiah untuk memahami dunia.

3. **Klasifikasi Ilmu Pengetahuan:** Comte mengusulkan bahwa ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan berdasarkan kompleksitas dan ketergantungannya satu sama lain. Dia menempatkan matematika sebagai ilmu paling fundamental, diikuti oleh astronomi, fisika, kimia, biologi, dan akhirnya sosiologi, yang menurutnya merupakan ilmu yang paling kompleks karena mempelajari masyarakat manusia.

### Sosiologi sebagai Ilmu Positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline