Lihat ke Halaman Asli

Dimas dan Agus

Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar

Peran Marketplace dan E-Commerce bagi UMKM di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 21 Mei 2021   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.iprice

Sudah setahun sejak pandemic COVID-19 melanda perekonomian di dunia, tak terkecuali di Indonesia yang merasakan dampak terutama bagi para pelaku UMKM sehingga menyebabkan menurunkan jumlah transaksi dan membuat tingkat penjualan tidak stabil dikarenakan jumlah daya beli yang menurun drastis akibat dampak dari pandemi COVID-19.

Bahkan tidak hanya para pelaku UMKM yang mengalami dampak kerugian dari pandemic COVID-19,perusahaan-perusahaan besar baik negeri maupun swasta terpaksa membuat karyawannya dirumahkan karena income yang semakin menurun sedangkan expense tidak ada perubahan, hal ini juga menyebabkan perkonomian di Indonesia menjadi anjlok. Dilihat dari kondisi ini, jika perusahaan besar saja mengalami kesulitan maka tidak sedikit juga usaha UMKM yang terpaksa gulung tikar karena pandemic COVID-19.

Dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam, pemerintah juga berusaha meningkatkan keterampilan digital UMKM bagi para pelaku usaha UMKM sejak tahun 2020 dengan meluncurkan program e-learning gratis EDUKUKM.id dan juga program Kakak Asuh UMKM yang menargetkan masyarakat pelaku usaha digital, khususnya marketplace dan E-Commerce.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan “Namun kami juga perlu kolaborasi dengan sektor swasta agar dampak positif ini bisa lebih luas dan cepat dirasakan oleh para UMKM,”. Menurut dia, langkah terpenting untuk membantu UMKM adalah melakukan pembekalan keahlian di bidang teknologi informasi (TI). Saat ini sudah ada pergeseran pemasaran produk UMKM dari offline ke online, tetapi jumlahnya baru mencapai 8 juta UMKM atau 13 persen dari seluruh UMKM.

Dikutip dari Survei Katadata Insight Center (KIC), Pandemi Covid-19 telah mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), mengalihkan bisnis dari offline ke online. Survei menunjukkan rata-rata pelaku UMKM menggunakan dua hingga tiga marketplace untuk berjualan, terutama  Shopee dan Tokopedia. Survei bertajuk "MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM" itu menyasar 392 pelaku UMKM di sejumlah kota di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan, yang dilakukan pada 24 Maret hingga 9 April 2021.

Manajer Survei Katadata Insight Center Vivi Zabkie mengatakan sebanyak 86% UMKM yang menjadi responden menyatakan menggunakan satu hingga tiga platform marketplace untuk memasarkan produk. Bahkan, ada juga dari mereka yang memanfaatkan 4 hingga 6 marketplace sebagai kanal penjualan. 

Cukup banyak UMKM jadi pemain baru di platform online pada masa pandemi. Sedangkan marketplace adalah pilihan utama mereka ketika masuk ke platform penjualan online.


Sedangkan dalam hal membantu memasarkan produk, 85% UMKM pengguna Shopee merasakan manfaat ini. Hal yang sama dirasakan oleh 53% UMKM pengguna Tokopedia, 33%Lazada, 17% Bukalapak dan 12% Blibli. Selain itu, survei KIC kali ini juga menunjukkan bahwa peran marketplace sangat penting. Sebanyak 77% UMKM menyatakan marketplace membantu mereka memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi.

Sebanyak 72% UMKM menyatakan marketplace memiliki banyak program promo seperti gratis ongkos kirim (ongkir), uang kembali (cashback) dan diskon. Promo itu mampu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja di toko online milik UMKM. Selain itu, 69% UMKM juga menilai marketplace aman untuk bertransaksi dan 66% lainnya mengaku marketplace mudah digunakan.

Dengan adanya marketplace dan e-commerce serta usaha pemerintah memberikan pelatihan programe-learning gratis untuk meningkatkan ketrampilan digital UMKM, para pelaku usaha UMKM dapat menikmati manfaat dari kemajuan teknologi digital dan dapat mengembangkan usahanya di masa sulit seperti sekarang. 

Ditambah dengan reskilling diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta keahlian dalam produktivitas untuk bersaing dan mandiri di berbagai sektor yang akan berdampak positif dalam penyerapan tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran serta membantu memulihkan perekonomian Negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline