Lihat ke Halaman Asli

Dimas Jayadinekat

Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Kurang Minum Bisa Mengakibatkan Stroke? Ini Fakta Sesungguhnya

Diperbarui: 13 Januari 2025   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang Minum Bisa Mengakibatkan Stroke? Ini Fakta Sesungguhnya, Photo by Tara Winstead:pexels.com

Stroke sekarang ini menjadi momok menakutkan bagi kehidupan kita dan ada yang mengaitkannya dengan dehidrasi atau kurangnya kita minum dalam sehari.

Menurut Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, sementara menurut WHO, stroke menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian di dunia, setelah penyakit jantung iskemik.

Dan memang, dehidrasi bisa berdampak serius pada kesehatan, yakni salah satunya dapat meningkatkan risiko pengentalan darah, yang berpotensi menyebabkan stroke. Tapi, bagaimana mekanismenya? Mari kita telusuri lebih jauh.

Hubungan Dehidrasi dan Kekentalan Darah

Ketika tubuh kekurangan cairan, volume plasma darah berkurang. Hal ini menyebabkan darah menjadi lebih kental atau viskositas darah meningkat. 

Mengutip dari laman Healthline, darah yang lebih kental dapat mengalir lebih lambat, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (trombosis). Jika gumpalan ini menyumbat pembuluh darah di otak, stroke iskemik bisa terjadi.

Dikutip dari WebMD, dehidrasi juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, memicu respons kompensatoris tubuh seperti peningkatan denyut jantung dan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah). 

Proses ini berpotensi mengurangi suplai darah ke otak, terutama jika seseorang sudah memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau kolesterol tinggi.

Apa Kata Ahli?

Dilansir dari Mayo Clinic, dehidrasi bukan satu-satunya penyebab stroke. Stroke biasanya terjadi akibat kombinasi berbagai faktor risiko, seperti:

  1. Hipertensi: Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline