Lihat ke Halaman Asli

Dimas Jayadinekat

Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Tips Menulis Skenario Cerita Satire: Menghadirkan Kritik dengan Humor

Diperbarui: 7 Januari 2025   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tips Menulis Skenario Cerita Satire: Menghadirkan Kritik dengan Humor, Photo by Letcia Alvares:pexels.com

Satire adalah bentuk ekspresi seni, khususnya dalam literatur dan film, yang digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap masyarakat, politik, atau budaya dengan cara yang cerdas dan humoris. 

Dalam karya satire, penulis sering menggunakan ironi, hiperbola, dan parodi untuk mengungkap kekurangan atau absurditas suatu isu. 

Tujuannya bukan semata-mata untuk menghibur, tetapi juga untuk memprovokasi pemikiran atau perubahan.

Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering muncul dalam konteks satire:

  1. Ironi: Kontras antara harapan dan kenyataan.

  2. Hiperbola: Melebih-lebihkan suatu hal untuk efek dramatis.

  3. Parodi: Meniru gaya tertentu dengan tujuan humor.

  4. Sarkasme: Sindiran tajam yang sering kali bernada pedas.

  5. Karikatur: Penggambaran tokoh atau situasi dengan penekanan pada kekurangan atau ciri khas tertentu.

Sejarah SatireSatire sudah ada sejak zaman kuno. Dalam literatur Yunani dan Romawi, Aristophanes dan Horace dikenal sebagai pelopor satire. 

Karya Aristophanes, seperti "The Clouds," mengejek kebiasaan masyarakat Athena. Di era modern, Jonathan Swift dengan bukunya A Modest Proposal memberikan satire tajam terhadap kondisi sosial-ekonomi di Inggris.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline