Lihat ke Halaman Asli

Dimas Jayadinekat

Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Teknologi Deepfake Mengintai, Bisakah Kita Percaya pada Apa yang Kita Lihat?

Diperbarui: 26 Desember 2024   13:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi Deepfake Mengintai, Photo by Darlene Alderson: https://www.pexels.com/photo/a-woman-using-a-computer-7971616/

Teknologi deepfake telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat kita yang tengah memasuki era digital ini. 

Dengan kecanggihan kecerdasan buatan (AI), deepfake memungkinkan pembuatan video dan audio palsu yang tampak sangat autentik. 

Meski memiliki potensi positif, seperti dalam industri hiburan atau pendidikan, teknologi ini juga menimbulkan dampak negatif yang signifikan. 

Penyalahgunaannya mengancam kepercayaan publik dan proses demokrasi, bahkan menciptakan kekacauan di berbagai sektor.

Apa Itu Deepfake?

Deepfake merupakan teknologi berbasis AI yang digunakan untuk merekayasa atau memanipulasi konten visual dan audio. 

Dengan teknik ini, wajah seseorang bisa "dipindahkan" ke tubuh orang lain dalam sebuah video, atau suara seseorang ditiru dengan akurasi tinggi. 

Contohnya, suara seorang pemimpin perusahaan dapat digunakan untuk menipu karyawan agar melakukan transfer dana ilegal.

Dilansir dari MIT Technology Review, kemampuan deepfake semakin berkembang berkat algoritma AI yang terus disempurnakan, membuatnya sulit dibedakan dari video asli.

Ancaman terhadap Kepercayaan Publik

Deepfake telah digunakan dalam berbagai cara yang merugikan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline