Lihat ke Halaman Asli

Dimas Jayadinekat

Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Viral! Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya, Apakah karena Gangguan Jiwa atau Lainnya?

Diperbarui: 2 Desember 2024   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber, Erik Mclean: https://www.pexels.com

Seharian kemarin, Minggu (01/12/2024), beranda media sosial diramaikan oleh peristiwa tragis seorang remaja bunuh ayah dan neneknya.

Kejadian Si Remaja bunuh ayah dan neneknya ini terjadi pada Sabtu, dini hari, 01.00 WIB, (30/11/2024) di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dilansir dari kompas.com, tindakan MAS (14), remaja yang diduga membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) sangat mengejutkan para tetangga yang tinggal di Perumahan tersebut karena sama sekali tidak pernah menduga hal itu bakal terjadi.

Pasalnya, warga selama ini mengenal sosok MAS sebagai remaja yang pendiam dan sopan santun terhadap orang tua. 

"Anak itu sopan, diam, baik sekali, kalau ketemu menegur," ujar salah satu tetangga MAS, RS (70) saat ditemui di kediamannya oleh wartawan.

Warga perumahan juga mengenal MAS sebagai salah satu remaja yang rajin beribadah ke masjid yang tak jauh dari kediaman mereka.

Dikutip dari Tempo.com, salah seorang tetangganya mengakui mengenal MAS dan keluarganya dengan baik. MAS juga dikenalnya sebagai anak yang pintar dan berprestasi di sekolah.

Namun, belakangan prestasinya drop dan tidak pula diketahui apakah semua itu berkaitan dengan peristiwa mengerikan ini karena tentu pihak kepolisian masih terus mengadakan penyelidikan.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, dalam hasil pemeriksaan sementaranya, pelaku sempat merasa ada yang membisiki sebelum menikam ayah, ibu dan neneknya menggunakan pisau.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," ucap Gogo.

Kemudian menurutnya lagi, "Saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR (Asosiasi Psikologi Forensik), untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline