Masalah sampah sering kali dianggap sepele, tetapi dampaknya sangat nyata. Di sekitar kita, masih banyak yang tidak segan-segan membuang sampah sembarangan, dari bungkus makanan, plastik, hingga botol sekali pakai.
Sampah-sampah ini tidak hanya mencemari tanah dan air, tapi juga menyumbat got serta saluran air, yang akhirnya bisa menyebabkan banjir ketika musim hujan tiba.
Di lingkungan tempat tinggal saya, setiap kali hujan deras turun, got-got sering tersumbat oleh tumpukan sampah. Kondisi ini memicu genangan yang mengancam rumah-rumah di sekitar, dan yang lebih parah, bisa meningkatkan risiko penyakit.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bertindak. Setiap kali got mulai terlihat penuh sampah, saya bersihkan meskipun harus melakukannya sendirian.
Saya juga memasang tanda-tanda larangan membuang sampah sembarangan untuk mengajak tetangga lebih peduli, meski pada kenyataannya masih sedikit yang peduli dan dibutuhkan kesabaran ekstra untuk tetap konsisten.
Mungkin, hal tersebut terjadi karena mereka belum paham tentang sampah, seperti peribahasa: Tak kenal maka tak sayang. Dan baiklah mari kita coba berkenalan dengan kutipan-kutipan yang saya temui sebagai tambahan informasi.
Dilansir dari waste4change.com, menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Macam-macam Sampah Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3.
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, baik hewan, tanaman, maupun manusia yang dapat terurai secara alamiah di alam (biodegradable).
Biasanya sampah jenis ini biasa kita kenal dengan sampah sisa makanan, potongan buah dan sayur, sampah dedaunan, pepohonan, dan rumput-rumputan, sekam padi, kotoran hewan ternak, juga potongan kuku dan helai rambut yang terbuang ke tanah.